Video Viral

Sosok Wanita yang Keluarganya Ngamuk Gegara Uang Panai di Jeneponto Disebut Tak Pernah Hidup Susah

Ramai di media sosial rekaman video viral yang menunjukkan rumah calon pengantin pria dirusak sejumlah massa pihak keluarga perempuan.

Tangkapan layar Facebook
UANG PANAI- Ramai di media sosial rekaman video viral yang menunjukkan rumah calon pengantin pria dirusak sejumlah massa pihak keluarga perempuan. Insiden tersebut terjadi di Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Tenggara, dirusak massa pada Sabtu (5/4/2025) malam. Dalam rekaman video viral yang beredar rumah tersebut dirusaki sampai hendak dibakar. Beredar kabar bahwa massa yang mengamuk itu adalah pihak perempuan yang tidak terima dengan perlakuan calon pengantin laki-laki itu.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ramai di media sosial rekaman video viral yang menunjukkan rumah calon pengantin pria dirusak sejumlah massa pihak keluarga perempuan.

Insiden tersebut terjadi di Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Tenggara, dirusak massa pada Sabtu (5/4/2025) malam.

Dalam rekaman video viral yang beredar rumah tersebut dirusaki sampai hendak dibakar.

Beredar kabar bahwa massa yang mengamuk itu adalah pihak perempuan yang tidak terima dengan perlakuan calon pengantin laki-laki itu. 

Dilansir dari Tribuntimur.com, pengrusakan itu terjadi karena anak sambung Feri, Miko. 

Di mana, Miko disebut gagal membawa uang panai senilai Rp100 juta untuk calon istrinya, Putri.

Permasalahan ini membuat pihak Kepala Desa Turutea pun turun tangan. 

Dijelaskan Kepala Desa Turutea, Supandi bahwa pada dasarnya permasalahan yang terjadi hanya salah paham. 

Pada hari kejadian, harusnya Miko sudah membawa uang panai untuk pihak keluarga Putri. 

Baca juga: Maling Uang Panai Milik Pegawai Honorer UHO Kendari Sulawesi Tenggara Diduga Ikuti Korban dari Bank

Namun saat itu, ia masih berada di Kota Makassar untuk mencari biaya tambahan. 

Merasa dipermainkan, pihak keluarga pun geram terlebih prosesi uang panai adalah sebuah tradisi adat. 

Di mana pelaksanaannya membutuhkan persiapan, tidak sekedar membawa ataupun menerima uang saja. 

"Terjadi kesalahpahaman dari pihak perempuan, karena dia (Putri) menganggap dibohongi, sehingga menurunkan massa untuk mengamuk," jelas Supandi, Senin (7/4/2025), dikutip dari Tribun-Timur.com.

Putri Tak Pernah Hidup Susah

Sosok calon mempelai perempuan, Putri ini juga adalah warga Jeneponto.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved