Waktu Bacaan Doa Qunut Tarawih di Bulan Suci Ramadan 2025, Dilakukan di Malam ke-15 

Berikut ini jadwal Qunut Tarawih yang dilakukan di bulan suci Ramadan 2025. Pada malam ke-15 bulan puasa nantinya, akan dilakukan Qunut Tarawih. 

Ilustrasi Tribunnews.com
SHALAT TARAWIH- Berikut ini waktu bacaan doa Qunut Tarawih yang dilakukan di bulan suci Ramadan 2025.  Pada malam ke-15 bulan puasa nantinya, akan dilakukan Qunut Tarawih.  Qunut adalah bacaan doa khusus yang biasanya dibaca sesudah i'tidal pada rakaat terakhir dalam salat tertentu. Namun, beberapa umat Muslim pun masih bertanya terkait bacaan doa Qunut pada Tarawih Ramadan.  

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar, bahwa ulama kalangan madzhab Syafi’i menganjurkan pembacaan doa qunut saat witir dilakukan di separuh terakhir bulan Ramadan.

Dalam buku Fiqih Sunnah Jilid I karya Sayyid Sabiq, sebuah riwayat dari Abu Dawud bahwa Umar bin Khatab mengumpulkan umat muslim untuk mengerjakan salat yang bermakmum kepada Ubai bin Ka'ab. 

Ubai mengerjakan salat bersama mereka selama dua puluh malam tanpa membaca doa Qunut, kecuali pada separuh terakhir bulan Ramadan.

Hal ini juga pernah diriwayatkan oleh Muhammad bin Nashr, bahwa dirinya bertanya kepada Saad bin Jubair berkata "Pada waktu ketika Umar bin Khatab mengutus pasukan muslimin. Pasukan itu dalam kondisi yang sulit hingga Umar merasa khawatir. Umar membaca doa Qunut pada separuh waktu yang terakhir bulan Ramadan."

Doa Qunut saat Salat Witir

Bacaan doa qunut saat salat witir sebagai amalan separuh terakhir Ramadan ini tidak berbeda dengan bacaan biasanya.

Berikut bacaan doa qunut witir

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allahummah dinii fii man hadaits, wa 'aafiinii fii man 'aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a'thaits, wa qi nii syarra maa qaddlaits, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa 'alaik, wa innahuu laa yadzil-lu man waalaits, tabaarakta rabbana wa ta'aalaits.

Artinya:

“Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan.

Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan."

"Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”.(*)

(Tribun-Timur.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved