Ramadan di Sulawesi Tenggara

Hilal 3,66 Derajat di Pantai Bahari Kolaka Sulawesi Tenggara, 1 Ramadan 2025 Tunggu Sidang Isbat

Hilal penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah tidak terlihat di Pantai Bahari Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (28/2/2025).

(TribunnewsSultra.com/Adrian Adnan Sholeh)
PEMANTAUAN HILAL RAMADAN : Suasan pemantauan hilal di Pantai Bahari Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (28/2/2025). Kementerian Agama Sultra mengingatkan masyarakat untuk emnunggu hasil keputusan sidang isbat terkait penentuian 1 Ramadan 1446 Hijriah 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLAKA- Hilal penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah tidak terlihat di Pantai Bahari Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (28/2/2025).

Pemantauan hilal di Sultra dipusatkan di Pantai Bahari, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kolaka.

Pengumuman hasil rukyatulhilal atau pemantauan hilal disampaikan Kementerian Agama Sultra.

Ketua Tim Hisab Rukyat dan Bina Syariat Kemenag Sultra, Abdul Rauf menyebut hasil pantau hilal di Kolaka hingga pukul 18.30 WITA, yakni ketinggian hilal 3,669 derajat dengan sudut elongasi 3,38 derajat.

Di mana berdasarkan kriteria Mabims, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat dengan posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat, dan sudut elongasi 6,4 derajat. 

"Ketika bagian timur Indonesia tinggi hilal adalah 3 derajat secara hakiki, maka ketinggian hilal di bagian barat Indonesia dipastikan ada hilal, dari 125 titik pantau hilal di Indonesia mudah-mudahan bisa salah satu saja melihat visibilitas hilal teramati, karena secara hisab itu sudah masuk kriteria," ujarnya.

Meski demikian, Abdul Rauf tetap mengingatkan penentuan awal Ramadan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui sidang isbat.

Baca juga: BREAKING NEWS Suasana Pantau Hilal 1 Ramadan 2025 di Kolaka Sulawesi Tenggara, Belum Tampak Jelas

"Kita akan menunggu keputusan Menteri Agama, karena yang memiliki kewenangan mengumumkan awal 1 Ramadan," ujarnya.

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, terlihat beberapa instansi pemerintah juga ikut pantau hilal.

Bahkan dari organisasi Islam seperti LDII dan lainnya terlihat melakukan pemantauan.

Saat ditemui, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin mengatakan banyak faktor membuat hilal tidak bisa terlihat, seperti kondisi langit Kolaka yang saat ini berawan.

"Masih jauh dari koordinat, saat ini masih di 3,66 derajat, seharusnya di angka 6," ucapnya.(*)

(Tribunnewssultra.com/Adrian Adnan Sholeh)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved