Berita Konawe

Buruh Unjuk Rasa Tolak Upah Rendah di Perusahaan Tambang di Morosi Konawe Sulawesi Tenggara

Aksi unjuk rasa berlangsung di depan kantor PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) bertempat di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
BURUH UNJUK RASA: Sejumlah buruh PT VDNI dan PT OSS Morosi, bersama Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Sulawesi Tenggara dan aliansi masyarakat adat gelar aksi unjuk rasa, Kamis (20/2/2025). Aksi unjuk rasa ini berlangsung di depan kantor PT Virtue Dragon Nickel Industry yang bertempat di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Sejumlah pekerja buruh PT VDNI dan PT OSS Morosi, bersama Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Sulawesi Tenggara dan aliansi masyarakat adat menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (20/2/2025). 

Aksi unjuk rasa ini berlangsung di depan kantor PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang bertempat di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra).

Para massa aksi, menyerukan tolak upah murah atau rendah dan menuntut pihak perusahaan untuk memberikan hak-hak pekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Salah satu tuntutannya adalah menuntut perusahaan menetapkan sistem struktur skala upah.

Termasuk kenaikan gaji pokok 6,5 persen bagi para buruh, dikatakan mendapat potongan dari pihak perusahaan.

Baca juga: UMK Konawe Utara 2025 Naik Jadi Rp3.259.583, Perusahaan Diminta Patuh, Berlaku Mulai Januari

 “Kenaikan gaji pokok itu 6,5 persen sesuai dengan Permenaker Nomor 16 tahun 2024, tapi dalam realisasinya kami para buruh hanya menerima 2,5 persen bahkan ada yang hanya menerima 2 persen, kemana itu 4 persennya?” ucap Tasman, perwakilan massa aksi dalam orasinya.

“Berikan tunjangan tetap dan tidak tetap kepada pekerja, kurang lebih 10 tahun ini perusahaan berdiri, tapi kesejahteraan masyarakat dalam air bersih tidak mampu direalisasikan,” tambahnya.

Selanjutnya di tempat yang sama, Ketua KSPN Sultra Jhonal meminta agar pihak perusahaan bertemu dengan para massa aksi hari ini untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. 

“Kami bersama teman-teman pekerja hari ini berkomitmen dan mengawal aspirasi dan hak-hak para pekerja agar bisa direalisasi oleh pihak perusahaan, sehingga tidak ada lagi intimidasi terkait pengupahan,” ucap Jhonal.

Diketahui, dalam aksi buruh perusahaan tambang ini dikawal langsung oleh Jajaran TNI Polri.

Baca juga: Respon Demo Guru soal Tunjangan, Pihak Disdikbud Sulawesi Tenggara Sebut Keputusan pada Pimpinan

Aksi demo ini berjalan alot, pasalnya sejak pagi hingga siang ini, namun tidak mendapat respon dari pihak perusahaan. 

Sementara itu dari pihak keamanan turun langsung melakukan mediasi agar aksi unjuk rasa hari ini berjalan dengan kondisif, tuntutan-tuntutan bisa disampaikan dengan baik. 

Dalam pantauan TribunnewsSultra.com, Kepala Kepolisian Resor (Polres) Konawe AKBP Ahmad Setiadi, Wakapolres Konawe Kompol Jamaluddin Saho, Kabag Ops Polres Konawe AKP Ilham dan jajaran TNI Polri lainnya berada di lokasi demo. (*)

(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved