Berita Konawe
Ratusan Petani Desa Tawamelewe dan Kasaeda Konawe Unjuk Rasa, Desak Pemda Hentikan Aktivitas Bertani
Ratusan aliansi masyarakat Petani Desa Tawamelewe dan Desa Kasaeda, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, gelar aksi unjuk rasa
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Ratusan aliansi masyarakat Petani Desa Tawamelewe dan Desa Kasaeda, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), gelar aksi unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di Kantor Bupati Konawe, Sultra pada Senin (3/2/2025).
Para massa aksi dalam hal ini sebagai pemilik sah lahan persawahan Tawamelewe dan Kasaeda dengan sertifikat Hak Milik dan Pajak Bumi Bangunan, meminta kepada Pemerintah Daerah dan Forkopimda Konawe untuk menghentikan narasi sengketa.
Karena kasus yang terjadi saat ini adalah perampasan tanah ataupun lahan milik warga transmigran di Desa Tawamelewe dan Kasaeda.
Hal ini dikatakan oleh salah satu massa aksi yaitu Wayan Pantu yang juga selaku mantan Kepala Desa Tawamelewe tahun 2000-2006.
“Yang terjadi saat ini bukan lagi sengketa lahan, tapi penyerobotan tanah, kami kesini menuntut keadilan dan hak masyarakat, kalau benar dibenarkan, kalau salah ya salah,”
“Ini sudah hampir tiga tahun belum ada kejelasan, bahkan di sana saat ini pihak yang merampas lahan kami yang tengah melakukan aktivitas, mereka sudah panen, Sementara kami hampir tiga tahun menderita,” ucap Wayan Pantu.
Baca juga: HPP Gabah Naik Jadi Rp6.500 per Kg, Bulog Sulawesi Tenggara Bakal Serap dari Petani Sesuai Kualitas
Lebih lanjut, Wayan juga mengatakan, pihaknya juga menuntut seluruh aktivitas di lahan tersebut dihentikan untuk kedua belah pihak.
“Harusnya seluruh aktivitas di lahan tersebut dihentikan untuk kedua belah pihak, tapi ini tidak, kita yang bayar pajak sampai puluhan tahun, tapi yang kelola malah pihak lain,”
“Makanya kami desak Pemda maupun Forkopimda untuk memasang police line dan Paton BPN, kita kembalikan ke peta transmigrasi, sudah beberapa kali BPN turun ke lokasi tapi belum juga ada kejelasan,” tutupnya.
Terakhir, massa aksi yang ditemui oleh Pemerintah Kabupaten Konawe diwakili oleh Kepala Kesbangpol Konawe Terry Indria, sepakat melakukan mediasi. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.