Gempa Bumi di Sulawesi Tenggara

Gempa 4,7 Magnitudo di Kolaka Timur Rabu Dini Hari, Getaran Terasa hingga Kendari Sulawesi Tenggara

Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,7 magnitudo kembali terjadi di Lalolae Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (29/1/2025).

Penulis: Laode Ari | Editor: Desi Triana Aswan
(Tangkap layar laporan BMKG)
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,7 magnitudo kembali terjadi di Lalolae Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.Dari laporan BMKG Kendari, guncangan gempa terjadi pada Rabu (29/1/2025) dinihari sekira pukul 01.00 wita. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI- Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,7 magnitudo kembali terjadi di Lalolae Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dari laporan BMKG Kendari, guncangan gempa terjadi pada Rabu (29/1/2025) dinihari sekira pukul 01.00 wita.

Getaran gempa bahkan terasa hingga Kolaka, Konawe, Konawe Selatan bahkan Kota Kendari.

Kepala BMKG Kendari, Rudin mengatakan pusat gempa terdeteksi berlokasi di darat berjarak 5,1 kilometer baratdaya Lalolae.

Titik gempa darat ini berada di kedalaman 5 kilometer.

"Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Kolaka di Tenggara Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur," kata Rudin melalui keterangan tertulisnya.

Guncangan gempa 4,7 magnitudo ini dirasakan nyata di rumah bahkan bisa membuat gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Baca juga: Kolaka Timur Diguncang 98 Kali Gempa Bumi Dalam 5 Hari, BPBD Koltim Tetapkan Status Siaga Darurat

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ucap Rudin.

Rudin mengatakan gempa tersebut merupakan gempa susulan 4,9 magnitudo karena Sesar Kolaka yang aktif.

Bahkan, dari hasil monitoring BMKG Kendari, sudah terjadi 106 kali gempa susulan akibat pergeseran lempeng Sesar Kolaka yang terdeteksi sejak Jumat, 24 Januari lalu.

Rudin menyampaikan, masyarakat agar tetap waspada dan terus memantau situasi serta laporan gempa susulan di informasi resmi BMKG.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ungkap Rudin. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved