Berita Sulawesi Tenggara

Museum Sulawesi Tenggara Punya 4.684 Benda Koleksi, Paling Tua Kapak Batu dan Peti Jenazah Soronga

Museum Sultra menyimpan sebanyak 4.684 benda koleksi yang berasal dari berbagai wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
Museum Sultra menyimpan sebanyak 4.684 benda koleksi yang berasal dari berbagai wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Benda koleksi tersebut terbagi dalam 10 kategori, yakni geologika, biologika, teknologika, seni budaya, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, serta keramik. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Museum Sultra menyimpan sebanyak 4.684 benda koleksi yang berasal dari berbagai wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Benda koleksi tersebut terbagi dalam 10 kategori, yakni geologika, biologika, teknologika, seni budaya, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, serta keramik.

Kurator Museum Sultra, Agung Kurniawan menjelaskan sebelum insiden pencurian pada tahun 2022, museum memiliki 5.334 benda koleksi.

Namun, sebanyak 669 benda koleksi, yang sebagian besar berada di ruangan etnografika hilang karena dicuri. 

Museum kemudian mendapatkan penambahan 19 koleksi baru, sehingga saat ini menjadi 4.684.

Baca juga: Sosok Muhammad Sultan dan Andi Nurcahayati Terpilih Sebagai Duta Museum Sulawesi Tenggara 2024

“Kalau berdasarkan usianya, benda koleksi yang berada di ruangan arkeologi adalah yang paling tua seperti kapak batu dan peti mayat Soronga yang ditemukan di Kolaka Utara."

“Usia peti ini diperkirakan lebih dari 500 tahun, sedangkan kapak batu dari zaman pra sejarah,” kata Agung, Selasa, (14/1/2025).

Semantara itu, Agung menyampaikan di ruang etnografika sebagian besar adalah benda koleksi dari budaya empat etnis asli Sulawesi Tenggara, yakni Buton, Tolaki, Muna, dan Moronene.

Sedangkan untuk perawatan, benda koleksi yang terbuat dari bahan kertas lumayan sulit karena memiliki sifat yang rentan terhadap kelembapan dan serangan hama, sehingga memerlukan perawatan ekstra. 

“Ke depannya saya berharap museum ini mampu menarik lebih banyak pengunjung dan generasi muda untuk mengenal lebih dekat warisan budaya daerah,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved