Video Viral

Video Viral Camat Digerebek Warga, Dituding Sembunyikan Wanita di Dalam Ruangan, Klarifikasi Fakta

Berikut ini video viral seorang camat digerebek gegara dituding sembunyikan wanita di dalam ruangan.  Insiden tersebut pun ramai di media sosial.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini video viral seorang camat digerebek gegara dituding sembunyikan wanita di dalam ruangan. Insiden tersebut pun ramai di media sosial, khususnya TikTok. Sejumlah akun membagikan deretan video viral terkait seorang camat itu. 

"Kami akhirnya bersepakat untuk bertemu pada Senin (6/1/2024)," katanya.

Lantas, pada Senin pagi, pemilik Bangli bersama dengan sejumlah ormas datang ke Kantor Kecamatan Asemrowo.

Namun, pihak kecamatan tidak langsung menemui mereka karena tengah menggelar rapat secara daring bersama seluruh lurah di ruang kerja MKA.

Kemudian, MKA menjelaskan pihaknya meminta agar pemilik bangli bersabar.

"Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, D dan A. Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan A karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi)," katanya.

Warga Paksa Masuk Ruang Kerja Camat, Dua Staf Takut

MKA mengatakan pada momen tersebut, warga langsung memaksa untuk masuk ke kantor kecamatan dan mengecek tiap ruangan untuk mencarinya.

Sambil berteriak, para pemilik bangli itu turut menggedor pintu setiap ruangan.

Setelah itu, warga akhirnya menemukan ruangan kerja MKA dan memaksa untuk masuk.

Namun, MKA melarangnya. Dia lantas menahan warga yang ingin masuk seperti yang tampak dalam video viral tersebut.

"Kalau mereka datang dengan baik-baik, kami bisa saja menerima dengan baik. Namun, saat itu tidak demikian (kondusif)," katanya.

Pada saat yang sama, dua staf MKA yaitu D dan A merasa ketakutan karena banyaknya massa yang menggeruduk.

Akhirnya, D pun bersembunyi di bawah meja, sedangkan Alvin di belakang pintu ruangan Khusnul.

"Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban," kata MKA.

Pada kesempatan yang sama, D mengaku trauma atas peristiwa tersebut. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved