Sinyal Kebangkitan PSIS Semarang di Putaran Kedua Liga 1 2024-2025 Meski 3 Laga Beruntun Hasil Minor

"Namun Syahrul (Trisna Fadillah) juga bermain bagus. Apa yang kita raih di laga ini adalah hasil yang adil,” katanya.

Diakui Gilbert, PSIS sempat menghadapi beberapa kesulitan dalam pertandingan-pertandingan terakhir. 

Salah satu kendala utama absennya striker utama, membuat lini serang Mahesa Jenar kurang tajam. 

Membuat PSIS kesulitan untuk mencetak gol meskipun mereka mampu menciptakan peluang. 

Selain itu, banyak pemain muda diturunkan beberapa laga terakhir, menjadi tantangan tersendiri bagi tim.

“Kesulitan kita miliki bisa dilihat di beberapa laga yang sudah dilalui, kita main tanpa striker."

Baca juga: Andalan PSIS Semarang Alfeandra Dewangga Bisa Diangkut Persija? Asal Mau Penuhi Syarat Ini

"Kita juga banyak pemain muda. Saya yakin ke depannya, kita bisa dapat hasil yang lebih baik."

"Posisi yang ada saat ini menurut saya rasanya cukup baik,” ujar Gilbert Agius menambahkan. 

Pelatih asal Malta ini optimis timnya akan lebih baik di masa depan, meskipun ada banyak tantangan.

Dengan tambahan satu poin, PSIS di klasemen sementara tidak mengalami perubahan signifikan. 

Tetap berada di peringkat 13 dari 18 tim dengan koleksi 18 poin. 

Meskipun belum bisa keluar dari posisi cukup rawan, namun masih berada di luar zona degradasi, menjadi hal positif dari hasil ini.

Posisi PSIS di peringkat ke-13 masih belum aman sepenuhnya. Mereka hanya unggul tiga poin dari PSS Sleman yang berada di posisi ke-14 dengan 15 poin. 

Baca juga: Rekor Buruk Man United Sejak 94 Tahun Lalu Pecah, Skuad Amorim Kian Dekat zona Degradasi EPL 2024

Dengan jarak tidak terlalu lebar ini, Mahesa Jenar harus tetap waspada dan berusaha lebih keras meraih kemenangan.

Selisih poin PSIS dengan Persis Solo yang berada di peringkat ke-16 juga cukup signifikan.