Berita Konawe Utara

DP3A Konut Rakor Bahaya Narkoba dan Upaya Pencegahannya, Laksanakan Program Presiden

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Oheo, Kelurahan Andowia, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara, pada Selasa (19/11/2024). 

Penulis: Nursaida | Editor: Laode Ari
Istimewa
Dina Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Konawe Utara saat rakot pencegahan dan pemberantasan narkoba. Rakot tersebut bertujuan mencegah dampak narkotika di kalangan perempuan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KONAWE UTARA- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kabupaten Konawe Utara (Konut) menggelar rapat koordinasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba terhadap perempuan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Oheo, Kelurahan Andowia, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (19/11/2024). 

Kegiatan ini diikuti oleh camat/lurah, kepala desa, dan pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Kecamatan Andowia.

Selain itu, turut hadir juga sekretaris daerah Konawe Utara (Sekda Konut) Safruddin, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Umum La Ondjo sekaligus pemateri kedua, dan Dokter Dwi Prasetyo Irawanto selaku pemateri pertama.

Dalam sambutannya, Safruddin mengungkapkan bahwa rapat koordinasi ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap program Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI), yaitu pencegahan penggunaan dan peredaran narkoba.

"Dalam program Asta cita Bapak Prabowo pada poin 7, yaitu melakukan pencegahan ataupun penindakan orang-orang yang terlibat dalam peredaran dan penggunaan narkoba," ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa perempuan memegang peranan penting dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba.

Hal tersebut dikarenakan eksistensi perempuan yang sangat dekat dengan generasi penerus. Pada sesi materi pertama, dokter Dwi Prasetyo Irawanto menyampaikan berbagai bahaya narkoba bagi kesehatan. 

Bahaya tersebut mulai dari gangguan fungsi otak, kebingungan, hilang ingatan, halusinasi, kecanduan, gangguan kualitas hidup, risiko penyakit menular, dehidrasi, hingga overdosis dan kematian.

Baca juga: Dinkes Konawe Utara Raih Penghargaan Tertinggi PIN Polio se-Sultra Usai Target Imunisasi 99 Persen

Selain itu, dokter Dwi Prasetyo juga memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi bahaya narkoba

Upaya tersebut meliputi menolak ajakan teman, membantu anak mengelola stres, meminta bantuan profesional, menghindari alkohol, meningkatkan kepercayaan diri anak, berlatih teknik relaksasi, mencatat jurnal atau diary, rutin berolahraga, memberikan edukasi tentang bahaya narkoba, mempererat hubungan orang tua dan anak, serta melibatkan diri dalam kegiatan positif.

Ia juga mengungkapkan jumlah penanganan kasus narkotika di Indonesia pada bulan September mencapai 7.773 kasus.

Pengguna dari zat terlarang tersebut didominasi oleh pekerja swasta dan mahasiswa.

Mengenai dampak dan upaya pencegahan juga dipaparkan oleh La Ondjo selaku pemateri kedua.

La Ondjo memaparkan tiga dampak dari penggunaan narkoba. Pertama, mengenai dampak fisik dari narkoba, meliputi gangguan kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), kerusakan organ seksual, dan penuaan dini.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved