Berita Sulawesi Tenggara
7 Panelis Tak Punya Background di Tema Debat Kandidat Ke-3 Pilkada Sultra, Penjelasan KPU
Ketua KPU Sultra, Asril mengatakan tema debat kali ini, para calon akan membahas mengenai sumber daya alam yang ada di Sultra.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI- KPU Sultra akan kembali melaksanakan debat ketiga bagi para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra.
Rencananya debat kandidat Pilkada Sultra tersebut akan dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Kendari pada Kamis (23/11/2024) mendatang.
Ketua KPU Sultra, Asril mengatakan tema debat kali ini, para calon akan membahas mengenai sumber daya alam yang ada di Sultra.
Kata Asril tema debat ini diusulkan usai pihaknya menerima beberapa aspirasi dari masyarakat maupun aktivitas lingkungan.
"Tema ini merupakan masukan dari masyarakat maupun kelompok masyarakat agar para calon membahas soal isu lingkungan," ujarnya
Meski demikian berdasarkan penelusuran dari tujuh panelis yang dilibatkan KPU Sultra untuk menyusun kerangka pertanyaan, tak ada yang berkompeten atau mempunyai keahlian di bidang sumber daya alam.
Hanya satu panelis yang bersinggungan dengan tema debat. Akan tetapi pada bidang penegakan hukum yakni Dr. Sahrina Safiuddin, pakar hukum sumber daya alam dari UHO.
Baca juga: Jelang Debat Pamungkas Pilkada, KPU Sultra Tambah Jumlah Pendukung Paslon 65, Penertiban APK 24-26
Menanggapi hal tersebut, Asril mengatakan kalau panelis ini merupakan kerja kolaboratif.
" Tidak mesti membahas lingkungan atau sumber daya alam, keilmuannya harus mencakup itu saja, makanya kami hadirikan tujuh panelis dari latar belakang yang berbeda beda untuk memperkaya perspektif," katanya
Selain itu, KPU Sultra, beranggapan tujuh panelis yang sudah ditetapkan mempunyai kapasitas untuk merumuskan pertanyaan dari setiap tema debat yang akan dibahas.
Adapun tujuh panelis yang disiapkan KPU Sultra yakni Prof. Muhammad Zamrun Firihu, Rektor Universitas Halu Oleo (UHO); Prof. La Niampe, pakar filologi dan anggota Tim Penyusun Strategi Kebudayaan Indonesia; serta Prof. Buyung Sarita, ahli institusi keuangan dari UHO.
Selain itu, ada pula Assoc. Prof. Sartiah, pakar gender dan pemberdayaan perempuan; Dr. Abdul Kadir, ahli manajemen pendidikan di IAIN Kendari; Dr. Sahrina Safiuddin, pakar hukum sumber daya alam dari UHO; serta Dr. Sofyan Sjaf, pakar sosiologi pembangunan desa dari Institut Pertanian Bogor.
(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.