Sidang Guru Viral di Konawe Selatan
Pengakuan Guru Supriyani Terpaksa Damai Depan Bupati Konsel, Sempat Pelukan dengan Istri Aipda WH
Berikut ini pengakuan guru Supriyani terpaksa tanda tangan surat damai yang dilakukannya di Rumah Jabatan (rujab) Bupati Konawe Selatan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini pengakuan guru Supriyani terpaksa tanda tangan surat damai yang dilakukannya di Rumah Jabatan (rujab) Bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Atas hal tersebut, Supriyani pun mencabut surat damai itu dan merasa tidak ada kesepakatan perdamaian apapun dengan Aipda WH dan istrinya.
Di mana sebelumnya konflik antara guru dan orangtua murid ini bermula sejak April 2024.
Supriyani dituduh menganiaya anak Aipda WH yang masih duduk di bangku kelas 1 SD.
Seperti diketahui, perjalanan kasus guru Supriyani di Konawe Selatan ini sudah masuk dalam tahap persidangan.
Bahkan lima kali sidang dugaan kasus penganiayaan murid ini digelar di PN Andoolo Konawe Selatan.
Baca juga: Babak Baru Kasus Guru Supriyani di Konawe Selatan: Cabut Perdamaian, Diperiksa Propam, Fakta Sidang
Namun perlu diketahui, bahwa sebelum melewati tahap persidangan, proses mediasi sudah dilakukan.
Di perjalanannya, mediasi itu tidak berhasil dilakukan karena tidak adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.
Dari pihak guru Supriyani beberapa kali membuka ruang jalan damai.
Meskipun, Supriyani tidak pernah mengakui bahwa dirinya bersalah dan tidak pernah melakukan penganiayaan.
Sementara, orangtua D, Aipda WH dan istri baru membuka ruang damai usai kasus ini menjadi perhatian publik dan viral di media sosial.
Bahkan saat Supriyani ditangguhkan penahanannya, keduanya pun berusaha melakukan mediasi.
Termasuk jelang persidangan perdana yang digelar beberapa waktu lalu.
Namun tetiba dalam perjalanannya, proses mediasi kembali dilakukan.
Kali ini diinisiasi Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga pada Selasa (5/11/2024).
Pada momen itu, beredar ramai di media sosial, video viral yang menunjukkan Supriyani bersalaman dengan orangtua muridnya.
Tak hanya itu, guru honorer 16 tahun ini juga memeluk istri Aipda WH.
Menandakan keduanya saling memaafkan atas hal yang terjadi.
Dalam proses mediasi itu, Supriyani juga ternyata menandatangani kesepakatan perdamaian.
Namun tak lama setelah itu, surat damai itu dicabut oleh Supriyani karena merasa terpaksa dan tertekan.
Baca juga: Isi Surat Guru Supriyani Cabut Kesepakatan Damai Aipda WH, Berujung Pemecatan Kuasa Hukum Samsuddin
Berdasarkan surat tertulis diterima TribunnewsSultra.com, Rabu (6/11/2024), Supriyani mencabut tanda tangan persetujuan kesepakatan damai.
Pernyataan tertulis Supriyani ditanda tangani di atas meterai 10.000 dan ditembuskan ke Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum Perkara.
Nomor 104/Pid.Sus/2024/PN Andoolo; Bupati dan Kapolres Konawe Selatan.
"Menyatakan mencabut tanda tangan dan persetujuan saya dalam surat kesepakatan damai yang ditandatangani di Rujab Bupati Konsel tanggal 05 November 2024."
"Karena saya dalam kondisi tertekan dan terpaksa dan tidak mengetahui isi dan maksud dari surat kesepakatan tersebut," tulis Supriyani dalam surat pernyataannya.
Sementara itu, Andri Darmawan saat dikonfirmasi membenarkan Supriyani mencabut kesepakatan damai.
"Benar," katanya saat dikonfirmasi, TribunnewsSultra.com, Rabu (6/11/2024). (*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.