Berita Kendari

Mahasiswa Apoteker UHO Kendari Bicara soal Dampak Penggunaan Teknologi Akses Informasi Kesehatan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) edukasi warga Soropia.

|
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
ist
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) edukasi warga Soropia, Kabupaten Konawe tentang penggunaan teknologi dalam kesehatan.  Edukasi ini diberikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan masyarakat. Adapun teknologi yang diperkenalkan kepada warga Soropia berupa aplikasi kesehatan seperti Alodokter dan Halodoc. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) edukasi warga Soropia, Kabupaten Konawe tentang penggunaan teknologi dalam kesehatan. 

Edukasi ini diberikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan masyarakat.

Adapun teknologi yang diperkenalkan kepada warga Soropia berupa aplikasi kesehatan seperti Alodokter dan Halodoc.

“Melalui aplikasi itu, kita perlihatkan kepada warga tentang berita kesehatan terkini, artikel tentang kesehatan, perjanjian konsul dokter, perjanjian pemeriksaan laboratorium homecare, dan pemesanan obat online, yang dapat memudahkan medical check up tanpa harus ke rumah sakit,” kata Elsa Dwi Arini, Mahasiswi Apoteker UHO Kendari kepada TribunnewsSultra.com, Jumat (1/11/2024).

Elsa menyampaikan setelah mengetahui penggunaan aplikasi tersebut, nantinya warga Soropia dapat memantau kesehatan sendiri, karena mereka akan memperoleh informasi kesehatan yang diinginkan dan terpercaya.

Selain itu, pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan bisa lebih efisien dan tepat sasaran, mengurangi waktu dan biaya, serta dapat memantau konsumsi obat dengan benar.

Baca juga: Mahasiswa Prodi Pendidikan Apoteker UHO Kenalkan Obat Sejak Dini ke Siswa Siswi SD Negeri 5 Kendari

Kendati demikian, penggunaan teknologi dalam mengakses informasi kesehatan juga memilikk dampk negatif seperti akses informasi yang terlalu mudah membuat pasien cenderung mengobati diri sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Selain itu, penggunaan aplikasi dan alat bantu teknologi bisa membuat pasien terlalu bergantung, dan risiko keamanan data dapat menyebabkan informasi pribadi pasien disalahgunakan.

“Bisa jadi pula, ada risiko munculnya obat-obatan palsu yang dijual tanpa pengawasan,” tuturnya.

Elsa berharap dengan adanya antusias warga yang tinggi dalam mendengarkan, ke depannya bisa menjawab ketidaktahuan warga Soropia mengenai aplikasi yang bisa digunakan untuk mencari informasi tentang kesehatan.

Kemudian, mereka bisa lebih paham terkait dampak positif dan negatif tentang penggunaan teknologi, sehingga mereka menjadi lebih paham mengenai pemanfaatan teknologi.

Sementara itu, Kepala Desa Soropia,  Kaharuddin mengatakan dengan adanya edukasi ini, semoga warga Soropia dapat lebih proaktif dalam memanfaatkan teknologi demi kesehatan yang lebih baik. 

“Saya sangat mendukung kegiatan ini. Sosialisasi memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat setempat,”

“Kami berharap kegiatan ini memberikan dampak positif sehingga masyarakat bisa semakin sadar akan pentingnya kesehatan, serta memahami cara mencari informasi kesehatan yang benar melalui internet,” jelasnya.

Untuk diketahui, kegiatan pengandian masyarakat ini di bawah bimbingan dosen Irvan Anwar, S.Farm., M.Si., Apt; Muhammad Handoyo, S.Pd., M.Sc., dan Dr. Nasruddin, S.Pd., M.Si.

Sedangkan mahasiswa yang terlibat yakni Anggreni, S.Farm, Arditya Noor, S.Farm, Elsa Dwi Arini, S.Farm, Mistriyani, S.Farm, dan Hafsa Taresa, S. Farm. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved