Berita Baubau

Siswa dan Siswi Ekraf Academy Live Painting Pakai Cat Semprot di Haroana Hut ke-23 Baubau

Siswa dan siswi Ekraf Academy live painting di depan stand pemaren Bappeda saat Haroana Baubau di Pelataran Kota Mara, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara

(TribunNewsSultra.com/Harni Sumatan)
Siswa dan siswi Ekraf Academy live painting di depan stand pemaren Bappeda saat Haroana Baubau di Pelataran Kota Mara, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/10/2024) malam. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Siswa dan siswi Ekraf Academy live painting atau lukisan langsung di depan stand pemaren Bappeda saat Haroana Baubau di Pelataran Kota Mara, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/10/2024) malam.

Siswa dan siswi tersebut dipindahkan jam belajarnya untuk bersama-sama merasakan sensasi berbeda dengan tampil di depan pengunjung stand di Haroana Baubau peringati HUT ke-23 Baubau sebagai daerah otonom.

Tampak dari kejauhan keramaian depan stand Bappeda Kota Baubau terlihat, anak-anak yang merupakan murid dari Ekraf Academy bersiap mengelilingi media gambar.

Sebab dilakukan secara langsung, pengunjung yang penasaran berdiri melihat aksi para murid dan guru tersebut.

Salah satu lukisan yang dibuat perlahan-lahan mulai terlihat jelas, yakni bulan di antara pepohonan. 

Awalnya gambaran terlihat abstrak sebab hanya menyemprotkan cat semprot tanpa membentuk sesuatu.

Beberapa menit kemudian, pelukis yang kerap disapa Iwan Kuas tersebut membentuk garis pada media gambar yang telah terpilox hingga membentuk sebuah bulan di antara pepohonan.

Baca juga: Mengenal Haroana Andala, Tradisi Unik Masyarakat Bonebone Batupoaro Baubau Sulawesi Tenggara

Pengunjung yang sebelumnya pernah mengintip proses pembuatan kembali datang serta melihat hasil lukisan guru dan murid tersebut.

Anak-anak kegirangan, mereka bahkan hampir saling rebut untuk bisa mendapatkan giliran melukis lagi dan lagi.

Ketua Baubau Creative Forum, LM Ishaq Anshari mengatakan lukisan secara langsung yang ditampilkan itu merupakan subsektor seni rupa yang diajarkan di Ekraf Academy.

"Ada 16 murid kami yang ikut berpartisipasi dalam live painting tadi, serta penampilan tadi Balitbang Baubau menfasilitasi," ungkapnya saat diwawancarai.

Kata dia, penampilan yang dilaksanakan seratus persen menggunakan pilox sebagai media catnya sementara media gambar menggunakan tripleks melanin.

Sementara anak yang ikut terlibat paling muda baru menginjak usia 4 tahun dan paling tua ada yang berusia 10 tahun.

Pria yang biasa disapa Iwan Kuas ini mengungkapkan mengajak anak-anak dalam suasana baru akan membuat mereka semakin tertarik dan merasa senang.

"Anak-anak juga bisa sisi yang lain, yang biasanya gunakan pilox hanya untuk coret-coret tapi jika mampu dibina dan mampu membawa potensi itu ke arah yang benar jadinya dapat menghasilkan karya," pungkasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved