Berita Konawe Utara
Kisah Inspiratif Seorang Mualaf Jadi Kepala KUA Kecamatan Sawa Konawe Utara
Kepala KUA Kecamatan Sawa, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Gede Wudane, memiliki kisah hidup unik dan inspiratif.
Penulis: Nursaida | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sawa, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Gede Wudane, memiliki kisah hidup unik dan inspiratif.
Perjalanan spiritualnya dimulai saat merantau di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Di sana, beliau memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Setelah tamat SD, dia melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren selama 6 tahun.
Baca juga: Video Viral Remaja Jatuh di Puncak Indah Kayangan Kolaka Gegara Rem Motor Blong, Dikabarkan 1 Tewas
Kemudian, ia memutuskan kembali ke kampung halamannya di Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, Sultra.
Kedua orangtuanya merupakan seorang transmigran.
Saat mengetahui kabar perpindahan agama anaknya, orangtuanya tetap mendorong Gede Wudane melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Kendari, mengambil jurusan Syariah Hukum Islam.
Saat semester 3 tahun 2004, Gede memutuskan menikah dengan salah satu seniornya di kampus.
Dengan keyakinan melakukan pernikahan sebagai ibadah seumur hidup, Allah akan memberikan rezeki meskipun saat itu belum ada pekerjaan.
"Insyaallah setelah saya lakukan, Alhamdulillah ada rezeki," ujarnya saat ditemui oleh TribunnewsSultra.com, pada Senin (7/10/2024) di KUA Kecamatan Sawa, Konut.
Baca juga: Dipolisikan Karena Sebut Media Tidak Netral di Pilkada 2024, Begini Respons Ketua KPU Konawe
Sampai saat wisuda tahun 2006, ia kemudian bekerja di salah satu dealer motor sebagai surveyor.
Saat pendaftaran CPNS terbuka, dia memutuskan mendaftar tahun 2010, dan akhirnya lulus.
Karir pertamanya di KUA, adalah sebagai penghulu pertama KUA di Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Ia menjalani profesi sebagai penghulu selama tujuh tahun.
Selanjutnya, pada tahun 2018 ia dilantik sebagai Kepala KUA di Kecamatan Asera, Konut.
Kemudian, tahun 2020, ia dimutasi sebagai kepala KUA di Kecamatan Andowia, Konut.
Karena jarak rumah dan penempatannya jauh, ia tinggal di kost-kostan bersama teman-temannya.
Setelah itu, pada bulan april 2024 ia dilantik Kepala KUA di Kecamatan Sawa, Konawe Utara, Sultra.
Gede mengaku tantangan terberatnya selama 14 tahun menjalani karir di KUA adalah jauh dari keluarga.
"Tantangan saya yang pertama jauh dari keluarga, keluarga saya di Kendari," ujarnya.
Selama meniti karir, Gede selalu mengingat pesan dari almarhum ayahnya.
"Kalau masuk Islam jangan setengah-setengah, harus Istiqomah," ujarnya.
Baca juga: Pemuda di Muna Barat Sulawesi Tenggara Ditangkap Polisi Usai Setubuhi Gadis 14 Tahun, Kronologi
"Maksud pesan orangtua begini, ketika kita mau bekerja, mencari sesuatu, atau berikhtiar harus bersungguh-sungguh."
"Jangan setengah-setengah. kalau kerja jangan setengah-setengah, kalau mau menikah jangan mencoba-coba," lanjutnya.
Saat ini, Gede telah memiliki 4 orang anak.
"Alhamdulillah punya 4 anak, 2 sudah tamat sekolah (sudah kuliah), satu masih kelas 2 SMA, yang bungsu kelas 5 SD," jelasnya.
Ia mengaku memberikan bimbingan kepada anaknya sebagaimana ia dibimbing selama menempuh pendidikan di pondok pesantren.
"Anak saya minimal setiap tahunnya khatam Al-Qur'an, salat, harus bisa mengaji, salat lima waktu jangan sampai ditinggal," ujar Gede.(*)
(TribunnewsSultra.com/Nursaida)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.