Berita Kendari
Kisah Haru Keluarga Nata Naya Jadi Influencer Kendari Sultra, Berhasil Wujudkan Mimpi dengan Ngonten
Inilah cerita pasangan influencer di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berhasil wjudkan mimpi dengan membuat konten kehidupan sehari-hari
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah cerita haru pasangan influencer di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berhasil wjudkan mimpi dengan membuat konten kehidupan sehari-hari.
Sepasang influencer tersebut bernama Hamid dan Nurliani atau Wiwi, alumni Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Dikenal sebagai pasangan muda yang memiliki akun Nata Naya Hamid yang digarap sejak setahun lalu, mengubah perjalanan hidup mereka.
Nata dan Naya adalah kedua anak dari Hamid dan Wiwi.
Dua sejoli ini memutuskan untuk menikah di tahun 2020 saat masih berkuliah.
Kala itu, usia Hamid masih 23 tahun sementara sang istri menginjak 21 tahun.
Di awal pernikahan, mereka banyak melewati tantangan hidup, terlebih di tahun itu, seluruh Indonesia lockdown akibat virus covid-19.
Baca juga: Profil Konten Kreator Aya Ibrahim, Dulu Hidup Susah Setelah Terkenal Viral Poligami, Istri Geram
“Saat lockdown itu, banyak barang yang kita jual, sampai pada akhirnya kita pindah ke rumah mamaku karena sudah tidak ada barang yang bisa di jual,” kata Hamid saat menjadi narasumber di Tribun Corner, Senin (7/10/2024).
Hamid mengatakan saat anak pertamanya, Nata berusia dua bulan, mereka pindah ke rumah pribadi yang berlokasi di dataran tinggi atau mereka menyebutnya dengan rumah gunung.
Tanah tempat mereka membangun rumah adalah pemberian dari orangtua Hamid.
Kemudian, di tahun ke dua covid atau tahun 2021 anak kedua Wiwi dan Hamid lahir, yang diberi nama Naya.
Sementara itu, Hamid pertama kali membuat konten ketika memori handphonenya selalu penuh, karena mendokumentasikan aktivitas kedua anaknya.
Lalu, Hamid pun kepikiran untuk membuat konten dan di upload ke media sosial sebagai tempat penyimpanan dokumentasi kedua anaknya.
“Jadi setiap hari minggu itu kita keluar, dan dokumentasi selama kita jalan-jalan itu saya upload di tiktok, terus menerus hingga wiwi kerja di Matahari,” kata Hamid.
Wiwi menyampaikan selama kerja di Matahari, kedua anaknya dijaga oleh Hamid.
Momen saat mengasuh anak tersebut dimanfaatkan Hamid untuk membuat konten, hingga video yang dibuatnya viral mencapai jutaan viewers.
Kemudian saat video tersebut viral di tahun 2023, secara tiba-tiba ada permintaan endors dari toko kue untuk pertama kalinya, dan membuat Hamid tidak bisa tidur akibat terlalu senang menerima endors.
“Setelah endors itu, akun kita terbanned, karena dikira eksploitasi anak, tetapi alhamdulillah setelah membuat akun lagi followers kita lebih banyak dari akun pertama,” kata Wiwi.
Seiring berjalannya waktu, Hamid dan Wiwi menjadikan aktivitas keseharin mereka sebagai bahan konten, sehingga konten yang mereka buat terlihat natural atau alami.
Mereka juga kerap menerima endors dari berbagai usaha, mulai dari makanan hingga furniture.
Kini hidup mereka terlihat lebih baik dari sebelumnya akibat membuat konten tersebut, bahkan Wiwi menyebutnya keberhasilan yang mereka raih saat ini adalah buah dari kesulitan yang mereka hadapi dulu.
Impian mereka pun satu per satu mulai terwujud, seperti dihargai oleh orang sekitar, pembangunan rumah gunung hingga bisa membeli sebuah mobil.
Namun, yang sangat mereka syukuri adalah privilage saat menjadi seorang influencer. Mereka selalu dimudahkan dalam melakukan sesuatu.
Ke depannya, pasangan suami istri juga berencana akan membuat sebuah usaha, karena menjadi konten kreator akan ada masa redupnya.
“Ke depannya saya ingin anak-anakku semoga bisa lebih dari saya. Walaupun nanti kita dapat hal-hal yang tidak mengenakkan dalam hidup, harapannya bisa terus bersama-sama,” tutur Wiwi. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.