Berita Konawe Selatan

Kisah Pasutri di Ranomeeto Konawe Selatan, Nikmati Masa Pensiun dengan Berkebun, Jadi Lahan Bisnis

Inilah kisah pasangan suami istri di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), menikmati masa pensiun dengan berkebun

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Inilah kisah pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang menikmati masa pensiun dengan berkebun. 

Gazebo tersebut dibangun menghadap persawahan seluas 2 hektar, sehingga pengunjung yang datang bisa langsung merasakan suasana perkampungan.

Pembangunan Haniku Garden ini adalah hasil kumpulan uang honor dari pasutri tersebut saat menjadi PNS, dan berhasil terbangun secara keseluruhan di tahun 2023.

Adapun sejumlah tanaman di Haniku Garden ini bervariasi mulai dari buah seperti semangka, lemon, dan markisa.

Kemudian jenis sayuran, kacang tanah, hingga bunga seperti anggrek dan bunga matahari, bibitnya dipesan secara online.

Selain itu, pasutri ini juga memelihara kelinci, sehingga pengunjung bisa menghabiskan akhir pekan di Haniku Garden dengan memberi makan kelinci.

“Karena kita bukan dari jurusan Pertanian, jadi kita belajarnya secara otodidak melalui buku dan youtube,” ujar Atika.

Sementara itu, Sudirman menyebut berkebun ini adalah hobinya bersama istri, sehingga setiap harinya ia lalui dengan rasa senang dan kepuasan tersendiri.

Terlebih dimasa pensiun seperti sekarang ini, walaupun penghasilannya tidak sebanyak dulu, tetapi lebih banyak waktu bersama keluarga.

Untuk masuk ke Haniku Garden, tidak dikenakan biaya masuk.

Tetapi perkebunan yang dijadikan ladang bisnis ini hanya menjual hasil panen kebun, makanan dan sejumlah hiburan seperti panahan dan motor ATV.

Miaslnya saja seperti ATV dinekan tarif Rp15 ribu bagi penumpang.

Namun, hasil kebun yang mereka tanam seringkali juga dibagikan ke tetangga maupun kerabat.

Karena Pasutri ini memiliki prinsip, kurang adil rasanya jika semua hasil kebun harus dijual atau diuangkan. 

“Kalau hasil panen tidak bisa dijual langsung, kita biasanua buatkan produk seperti ubi jalar yang dibuat menjadi pasta, dan candil,” jelasnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved