Revitalisasi Kawasan Eks MTQ Kendari Pakai Dana Rp40 Miliar, Bakal Dibangun Mirip Malioboro Jogja

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Proses revitalisasi kawasan eks MTQ Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.

Pengerjaannya dilakukan usai ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut ditertibkan pada 22 Mei 2024 lalu.

Revitalisasi kawasan eks MTQ Kendari ini disebut untuk menciptakan ruang publik yang lebih luas dan fungsional.

Hal itu disampaikan oleh Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Rabu (18/09/2024).

Dia mengatakan, ruang terbuka berupa pedestrian ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai macam aktivitas.

Baca juga: Kondisi Terkini Kawasan Eks MTQ Kendari Sulawesi Tenggara Usai Dikosongkan dari Pedagang Kaki Lima

Tak hanya sebagai jalur pejalan kaki, ruang terbuka publik itu bisa dijadikan lokasi kegiatan sosial kemasyarakatan. 

Selain itu, dengan hadirnya pedestrian tersebut diharapkan menambah keindahan kota sehingga menarik lebih banyak pengunjung.

"Di samping untuk ruang publik, juga mempercantik wajah kota menjadi ikon Kota Kendari," kata Yusup.

Dia mengucapkan, dengan menggunakan dana kurang lebih Rp40 miliar revitalisasi tersebut ditargetkan rampung pada Desember 2024.

Bentuknya akan dibuat persis seperti Malioboro Jogjakarta, mulai dari jalur pedestrian hingga lampu jalannya.

"Harapan saya semuanya nanti di 2025 kami sudah menganggarkan kurang lebih Rp150 miliar untuk pedestrian seperti itu, untuk tahap awal kita mulai di kawasan Eks MTQ," ucapnya.

Pantauan TribunnewsSultra.com Rabu (18/09/2024) siang, tumpukan tanah dan bekas-bekas penebangan pohon terlihat di dua sisi kawasan eks MTQ Kendari.

Yaitu di Jalan Abunawas depan Museum Sultra serta Jalan Tebaununggu depan Kantor Samsat Kendari.

Pengerukan tanah, penebangan pohon, hingga pencabutan akar pohon sudah terlihat sejak beberapa hari terakhir.

Tampak beberapa truk, dan alat berat berada di lokasi revitalisasi yang tak jauh dari Kantor Dinas PUPR Kendari. 

"Malam kerja berat, pagi sampai siang hari kerja untuk perapian. Kita kerja malam supaya tidak mengganggu arus lalu lintas," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)