Wawancara Khusus Tribunnews Sultra
Lika-liku Perjalanan Ruksamin-Sjafei Kahar Menuju Pilkada Sulawesi Tenggara 2024
Inilah wawancara khusus perjalanan Ruksamin dan Sjafei Kahar menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
Inilah yang membuat semangat bagi saya, bahwa paling tidak sudah ada modal dasar saya. Katakanlah kalau mau menghitung jumlah kursi sebelum ada keputusan MK, yakni sembilan kursi, berarti tinggal cari lima kursi untuk bisa mencalonkan.
Artinya saya datang dengan tidak punya partai ataupun saya kurang partai, tetapi paling tidak semangat bahwa saya siap, dan paling tidak modal awal itu untuk dipintu kita sudah siap.
Setelah pasca pemilihan umum, saya mencoba memulai interaksi, kemudian ada yang disanding-sandingkan seperti ini. Kemudian kita melakukan silaturahmi dengan partai A, B, C dengan segala lika-likunya semua.
Kurang lebih ada hampir tiga bulan waktu berjalan, bukan di DPP ataupun di DPW kita ketemu, tetapi kesimpulannya itu tadi bahwa sebaik-baiknya perencanaan kita, apapun yang ingin kita lakukan, semuanya kembali kepada Allah sebagai yang maha penentu.
Ketika puncaknya saya yang dimintai teman-teman, bagaimana dengan pintu? Pintu apa lagi yang harus kita ambil? Semua sudah diserahkan. Saya bilang sabar.
Baca juga: 2 Calon Bupati Konawe Utara, Wakil, Harta Kekayaan, Head to Head Adik vs Eks Pendukung Ruksamin
Kepada seluruh tim saya, saya ingin sabar dan tenang. Masing-masing kita fokus, biarkanlah saya berjuang untuk mendapatkan rekomendasi pintu itu di pusat, dan teman-teman jangan lupa tugas utama kalian bagaimana tetap merapatkan barisan, merapikan kita punya kekuatan yang ada di bawah.
Jangan sampai saya mendapatkan pintu, kalian tidak siap atau mungkin sebaliknya. Tanggung jawab saya apa yang telah saya upayakan semua hingga saya mendapatkan pintu.
3. Apakah terbayang akan ada kejutan pada waktu-waktu terakhir? Dinamika yang terjadi apakah sudah masuk dalam prediksi?
Sama sekali tidak. Hanya saya optimis dan saya yakin kalau saya pasti akan maju dan akan mendapatkan pintu. Entah ada keputusan MK atau tidak, tetapi saya sangat optimis akan mendapatkan partai, rekomendasi dan pintu untuk maju.
Puncaknya itu, saat di malam jumat setelah saya pulang meeting di beberapa tempat. Saya langsung terpikir untuk melakukan video call dengan adik-adik saya, dan mama saya.
Saya kalau sudah berjuang seperti ini, kalau sudah dipenghujung, pasti saya minta doa mama, karena saya yakin kalau doa mama itu pasti di jabah.
Pada malam itu saya video call bersama adik-adik saya, saya bilang bantu saya. Saya bilang sama mama, bukan saya terpuruk, tetapi saya lagi berupaya dengan maksimal.
Saya yakin Allah akan memberikan saya jalan. Tetapi saya minta bantuan mama untuk mendokan. Saya ingin kita semua membacakan surah Al kahfi, Yasin dan Ar rahman dan kita tahajud.
Doa saya terakhir saya bilang, Ya Allah aku minta tolong kepadamu sebagai penguasa langit dan bumi. Jika Ruksamin dianggap bermanfaat untuk masyarakat Sultra, katakanlah saya menjadi gubernur dan itu bisa amanah untuk menjalankan tugas itu ya Allah, saya minta dibukakan secercik harapan, apa yang bisa saya lewati.
Jika memang saya tidak bisa amanah untuk melayani masyarakat Sultra ya Allah, maka tutuplah rapat-rapat pintu itu kepada saya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.