Kasus Viral Pembunuhan Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang, Kronologi, Fakta, Hasil Autopsi

Berikut ini kasus viral pembunuhan siswi SMP di Palembang. Lengkap dengan ulasan kronologi hingga fakta pembunuhan korban berinisial AA (13). 

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini kasus viral pembunuhan siswi SMP di Palembang. Lengkap dengan ulasan kronologi hingga fakta pembunuhan korban berinisial AA (13). Peristiwa tersebut ramai menyita perhatian netizen. Sejumlah pelaku yang diduga menjadi dalang pembunuhan tersebut bahkan masih di bawah umur. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini kasus viral pembunuhan siswi SMP di Palembang

Lengkap dengan ulasan kronologi hingga fakta pembunuhan korban berinisial AA (13). 

Peristiwa tersebut ramai menyita perhatian netizen. 

Sejumlah pelaku yang diduga menjadi dalang pembunuhan tersebut bahkan masih di bawah umur.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan siswi SMP viral di media sosial

Kasus ini menjadi perhatian netizen dan ramai diperbincangkan. 

Baca juga: Kasus Viral TikToker di Lombok Ditahan Usai Bikin Konten Buka Baju saat Live TikTok, Sempat Ngumpet

Pantauan TribunnewsSultra.com, Kamis (5/9/2024) sejumlah akun anonim turut menyuarakan kasus ini. 

Lantas bagaimana duduk perkara seorang siswi SMP ditemukan di kuburan cina Palembang dalam kondisi mengenaskan ? 

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (1/9/2024).

Di mana, AA ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi tragis. 

Peristiwa pembunuhan terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan.

Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, ditemukan sejumlah bekas luka. 

Dari deretan luka tersebut, disebabkan pukulan benda tumpul di bagian leher


 
Tak hanya dibunuh, AA ternyata korban pemerkosaan.

Para pelaku diketahui adalah empat orang remaja yang masih di bawah umur! 

Mereka adalah yakni IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12).

Bagaimana kronologi peristiwa sadis ini bisa terjadi?

Kronologi

Dirangkum dari berbagai sumber, pembunuhan tersebut berawal saat AA datang untuk menonton kesenian tradisional kuda lumping yang berada di kawasan Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, pada Minggu (1/9/2024) siang.

Pada saat itu, AA juga bertemu dengan IS salah satu pelaku. 

Baca juga: Ronald Tannur Bebas Terdakwa Kasus Viral Kematian Janda asal Sukabumi 2023, Bukti Tak Cukup

Keduanya sudah saling mengenal sejak dua pekan lalu dari rekannya yang berinsial M. 

IS pun menyimpan rasa cinta pada AA.

Saat bertemu di acara kuda lumping, IS pun mengajak AA jalan-jalan di krematorium diiringi oleh tiga pelaku lainnya.

Ketika tiba di TPU Talang Kerikil, IS membujuk AA untuk melakukan hubungan intim, namun ajakan itu ditolak oleh korban.

Lalu AA dibekap oleh IS dan tubuh AA dipegangi oleh ketiga pelaku lainnya.

AA yang tak bisa bernapas akhirnya meninggal dunia, tapi keempat pelaku mengira korban dalam kondisi pingsan.

Baca juga: Kasus Viral Ibu Bunuh Anak di Bekasi Ternyata Halusinasi, Dengar Suara Mengaji hingga Bisikan Gaib

Setelah itu keempat pelaku membopong jasad korvan ke kuburan yang berjarak 30 menit dengan berjalan kaki.

Mereka melakukan itu agar aksinya tak diketahui orang lain.

Di tempat kedua, jasad korban kembali diperkosa untuk kedua kalinya oleh pelaku secara bergantian.

Menurut Harryo, pelaku melakukannya karena kecanduan film porno.

"Setelah melalukan aksi sadisnya, keempat pelaku kembali menonton kuda lumping. Ironisnya, mereka dengan bangga menceritakan perbuatannya ke rekan-rekannya."

Ia menambahkan, cerita tersebut menjadi awal polisi dapat mengungkap peran para pelaku.

Ia juga membenarkan info yang menyebut pelaku utama yakni IS sempat mendatangi rumah korban untuk ikut tahlilan.

"Benar, usai peristiwa pembunuhan tersebut, tanpa dosa salah pelaku ini IS datang ikut Yasinan di malam pertama," ujar dia.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Viral Personel Band di Surabaya Tewas Minum Miras, Jenis Minuman Diracik Bartender

Sosok Korban

Kepala Sekolah SMP di Palembang, Siti Aisyah, mengatakan AA dikenal sebagai siswi yang aktif dan baik.

"Anaknya lumayan kalau di sekolah, aktif, agak pendiam. Dia kelas 8," tuturnya, Selasa (3/9/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.

Terkait pakaian futsal yang dikenakan korban, Siti Aisyah menyatakan, di sekolahnya tak ada eskul futsal untuk putri.

"Kalau cerita orang tuanya memang dia suka pakai pakaian olahraga futsal seperti itu," lanjutnya.

Salah satu teman korban, Novita (13), menceritakan AA sempat memberikan pesan terkait kematian.

"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati gek kuhantui kamu. Kalau soal baju futsal, memang dia suka pakai baju olahraga, tidak ikut futsal," bebernya.

Dua hari sebelum meninggal, AA mengajaknya bermain ke luar rumah.

"Dari hari Jumat sama Sabtu dia nemuin kami ngajak main terus di dekat-dekat sini, tapi kami tidak ada yang mau. Tiba-tiba hari Minggu dapat kabar kalau AA meninggal, " tuturnya.

Keluarga korban, Nurpan, mengatakan AA sehari-hari berjualan balon untuk tambahan biaya sekolah.

AA berjualan balon ditemani adiknya sejak lulus SD.

"Setiap pulang sekolah dari jam 2 sampai jam 8 malam dia jualan balon untuk uang tambahan jajan dan keperluan sekolah dia. Diantar jemput sama anak saya yang laki-laki," ungkapnya.

Ibu korban, Winarti (39), mengaku mendapat kabar penemuan jasad anaknya dari keponakan.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, tadi keponakan saya, Petik, mampir ke rumah mengatakan bahwa AA di temukan sudah meninggal di kuburan Cina," tuturnya.

Winarti kemudian mendatangi lokasi penemuan jasad dan turut mengevakuasi jasad ke RS Bhayangkara.

Sebelum ditemukan tewas, korban keluar dari rumah tanpa pamit orang tua.

"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," jelasnya.

Hasil Autopsi

Dokter forensik RS Bhyangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution mengatakan, korban diduga meninggal akibat kekurangan oksigen.

"Di lihat dari kondisinya, kuat mengarah korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat, dan ada jeratan pada bagian leher korban," ungkapnya.

Ditemukan juga luka bekas kekerasan di bagian sensitif korban.

"Yang jelas pada leher korban. Untuk cairan yang keluar dari hidung korban, dan darah itulah tadi tanda seseorang yang kekurangan oksigen berat," sambungnya.

Diduga korban tak melakukan perlawanan saat mengalami kekerasan.

"Ada (kekerasan) tetapi itu bukan untuk konsumsi kita, yang jelas sudah kita lakukan vagina swab dan rektal swab, dan sudah kami serahkan lab," imbuhnya.

Terkait waktu meninggal, dokter Indra menduga AA tewas 6 jam sebelum ditemukan.

"Tidak ada perlawanan. Untuk luka di bagian dagu sebelah kanan itu luka memar, dan untuk di bagian korban mengigit lidah karena nahan sakit. Namun untuk di tangan tidak ada ditemukan," tukasnya. (*)

(Tribun Sumsel)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)


 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved