Sultra Memilih
Nur Alam Singgung Abdurrahman Shaleh: Dia Seperti Kacang Lupa Kulit, Gagal Besarkan Partai di Sultra
Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam menanggapi pernyataan Abdurrahman Shaleh soal tidak mempermasalahkan pemimpin bukan putra asli daerah.
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam menanggapi pernyataan Abdurrahman Shaleh soal tidak mempermasalahkan pemimpin bukan putra asli daerah.
Tanggapan Nur Alam disampaikan usai mendampingi sang istri, Tina Nur Alam mendaftar calon Gubernur Sultra di Kantor KPU, Kamis (29/8/2024).
"Saya ingin memberikan tanggapan soal pernyataan salah seorang tim sukses dari kandidat lain di tempat yang sama. Di mana, kesimpulan dari pernyataan itu dia anti putra daerah," ungkap Nur Alam.
Nur Alam menyampaikan Abdurrahman Shaleh menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra dari hasil kerja dua mantan gubernur.
"Jadi yang bersangkutan (ARS), menjadi pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara atas jasa-jasa baik kami, baik saya maupun Ali Mazi," ujarnya.
Baca juga: Eks Gubernur Sultra Nur Alam Kenalkan Giona-Subhan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari
Menurutnya, sosok Abdurrahman Shaleh dianggap sebagai politisi yang gagal membangun atau membesarkan partai, dalam hal ini PAN.
"Selain itu, yang bersangkutan juga gagal membangun prestasi partai, karena ketika partai itu saya bangun mendapat kemenangan tertinggi," kata Nur Alam.
"Tetapi begitu beralih ke dia (ARS) maka partai itu terpuruk," lanjutnya.
Nur Alam meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan pernyataan tersebut.
Karena menurutnya, Sulawesi Tenggara harus dibangun dan dipimpin kader atau putra asli daerah.
Baca juga: Soal PAN Beralih Dukung Rasak-Afdhal di Pilkada Kendari, ARS: Mungkin Ada Kesepakatan Lain di DPP
Nur Alam mengungkapkan seharusnya ARS tidak mengeluarkan pernyataan seperti itu karena menjadi bagian dari masyarakat Sulawesi Tenggara.
Sekaligus sudah menikmati situasi politik hingga menduduki jabatan politik yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Seharusnya tidak boleh pernyataan seperti itu disampaikan, karena yang bersangkutan harus sadar dan ingat dia tidak jadi pimpinan DPRD kalau bukan saya yang mendorongnya," jelas Nur Alam.
"Itu harus diingat jangan jadi kacang lupa kulitnya, dan seenaknya bicara seperti itu," lanjut mantan Gubernnur Sultra tersebut.
Sebelumnya, saat konferensi pers usai pendaftaran pasangan calon ASR-Hugua pada Rabu (28/8/2024) kemarin, Abdurrahman Shaleh menyampaikan dirinya tidak setuju soal isu hanya putra daerah yang bisa memimpin Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Abdurrahman Shaleh Enggan Komentar Soal Mundurnya Ketua DPD PAN Kendari Asrizal Pratama dan Wakilnya
Dua Mantan Gubernur Sultra Antar Tina Nur Alam-LM Ikhsan Daftar Pilkada di KPU Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Bakal Calon Wali Kota Kendari Giona Sungkeman ke Tina dan Nur Alam Sebelum Mendaftar di KPU |
![]() |
---|
Nur Alam Minta Masyarakat Menangkan Istri dan Anaknya Pilkada Sulawesi Tenggara saat Deklarasi |
![]() |
---|
Nur Alam Polisikan Ketua DPW PKB Sultra Jaelani, Minta Pengembalian Uang Mahar Politik Rp3 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.