Telegram Trending X Gegara Sang Pendiri Ditangkap di Paris, Dituding Lakukan Penyalahgunaan Platform

Kabar terbaru dari penangkapan CEO Telegram Pavel Durov. Ia ditangkap di Paris, gegara dituding melakukan penyalahgunaan platform. 

Kolase TribunnewsSultra.com/AFP/Tribunnews.com
Berikut ini kabar terbaru dari penangkapan CEO Telegram Pavel Durov.  Ia ditangkap di Paris, gegara dituding melakukan penyalahgunaan platform. Usai ramai kabar tersebut, Telegram sampai trending X (dulu Twitter) Indonesia, Senin (26/8/2024).  Puluhan ribu cuitaran mengenai Telegram pun berseliweran di aplikasi media sosial milik, Elon Musk itu.  

Sehingga menurut pihak Telegram, sangat mustahil jika CEO harus bertanggungjawab atas tudingan itu. 

"Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa suatu platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut," sambungnya.

Meski begitu, Telegram tidak memberikan rincian mengenai penangkapan pendirinya.

Namun, Telegram mengatakan perusahaan yang berpusat di Dubai itu mematuhi hukum Uni Eropa dan moderasinya sesuai standar industri serta akan terus ditingkatkan.

"Kami sedang menunggu penyelesaian segera atas situasi ini. Telegram bersama kalian semua."

Diberitakan sebelumnya, Pavel Durov ditangkap di Prancis pada Sabtu (24/8/2024) malam.

Baca juga: Video Keyskiskie Viral di TikTok, Twitter, Telegram, Berdurasi Full 2 Menit 37 Detik, Sosok Pemeran?

Penangkapan tersebut terjadi saat Durov turun dari jet pribadinya di landasan pacu bandara Le Bourget, Paris, Prancis.

"Bagian dari Direktorat nasional kepolisian yudisial Prancis (OFMIN) mengeluarkan surat perintah penangkapan Pavel Durov, seorang warga negara ganda Rusia-Prancis," ungkap seorang sumber, menurut laporan TF1.

Durov diduga melanggar sejumlah aturan terkait aplikasi Telegram, termasuk kurangnya kerja sama dengan penegak hukum, dugaan terlibat perdagangan narkoba, pelanggaran pidana pedofil, dan penipuan.

"Pavel Durov ditangkap setelah terbang dari Azerbaijan. Surat perintah penangkapan Pavel Durov hanya berlaku jika ia berada di wilayah Prancis," lapor TF1.

Lebih lanjut, surat kabar itu mengatakan, Durov telah menghindari penangkapannya di Eropa dengan terbang melalui Uni Emirat Arab, negara-negara bekas Soviet, dan Amerika Selatan.

Durov juga menghindari perjalanan melalui negara-negara tempat Telegram diawasi.

"Dia (Pavel Durov) membuat kesalahan besar malam ini," kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut kepada TF1.

TF1 mengatakan penyidik ​​dari direktorat anti-penipuan Prancis menahan Durov dan ia akan hadir di hadapan hakim pada Sabtu malam, sebelum kemungkinan dakwaan pada Minggu.

Dugaan pelanggaran tersebut meliputi terorisme, penyediaan narkotika, penipuan, pencucian uang, penerimaan barang curian, dan lain-lain.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved