Berita Kendari
Dinas P2KB Kota Kendari Teken MoU dengan 58 Fasyankes di Harganas ke-31, Berikan Pelayanan KB Gratis
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) untuk memberikan pelayanan KB gratis.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Dinas P2KB dan Fasyankes, yang berlangsung di UPT Poasia, Selasa (4/6/2024).
Kepala Dinas P2KB Kota Kendari, Andi Dadjeng mengatakan penandatanganan PKS dalam rangka pelayanan KB serentak Sejuta Aseptor tahun 2024 ini, dalam peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ke-31 tahun 2024.
Peringatan Harganas tersebut berpusat di Kota Semarang, dengan puncak acara pada 29 Juni 2024.
Sedangkan sejumlah rangkaian kegiatan Harganas ke-31 juga dilaksanakan di Kabupaten dan Kota, termasuk Kota Kendari.
Adapun total Fasyankes yang melakukan penandatangan PKS dengan DP2KB Kota Kendari sebanyak 58 Fasyankes, yang dinilai aktif dan terakomodir di aplikasi Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA).
Namun, total Fasyankes yang terdaftar di diaplikasi Sistem Informasi Rantai Pasok Alokon (SIRIKA) sebanyak 64 Fasyankes.
Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Gelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB Bersama Mitra di Konsel
“Jadi Kita hanya membuat PKS dengan 58 Fasyankes, karena 58 Fasyankes ini dinilai aktif,” kata Andi Dadjeng.
Andi Dadjeng menyampaikan dalam penandatanganan PKS ini, hanya diwakili oleh 3 Fasyankes.
Ketiga Fasyankes tersebut yakni Puskesmas Nambo, Abeli dan Poasia, yang melakukan penandatangan secara serentak bersama Fasyankes yang berada di Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kabid KB P2KB Kota Kendari, Muspida Ahmad mengatakan Selain penandatangangan PKS, Dinas P2KB juga melakukan pelayanan aseptor atau pelayanan KB gratis.
Untuk memenuhi target pelayanan KB serentak Sejuta Aseptor tahun 2024 yang dilakukan secara serentak oleh seluruh Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Adapun target atau kuota yang disediakan untuk metode kontrasepsi jangka pendek maupun panjang di Kota Kendari sebanyak 1.591.
Untuk kontrasepsi jangka panjang seperti IUD tersedia kuota sebanyak 35, Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak 9, Metode Operasi Pria (MOP) sebanyak 3, dan Implant sebanyak 260.
Baca juga: Cara Penanganan Kesehatan Mental Dibagikan Mahasiswa Pendidikan Profesi Apoteker UHO Kendari Sultra
Sedangkan untuk kontrasepsi jangka pendek, seperti suntik memiliki kuota sebanyak 591, Pil sebanyak 643 dan kondom sebanyak 50.
Sasaran utamanya adalah masyarakat yang tidak mamou, agar bisa melakukan KB dengan syarat membawa Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
“Dalam pemasangan kontrsepsi ini harus pasangan usia subur yakni usianya minimal 19 tahun dan maksimal 46 tahun,” jelas Muspida Ahmad. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Jadwal dan Rute Kapal KM Umsini 6-13 Juni 2024, Pelayaran dari Larantuka hingga Pelabuhan Kijang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Geger Seorang Anak SD di Kendari Sulawesi Tenggara Hampir Jadi Korban Penculikan |
![]() |
---|
BKKBN Sulawesi Tenggara Gelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB Bersama Mitra di Konsel |
![]() |
---|
BKKBN Sulawesi Tenggara Jelaskan Best Practice Penanganan Stunting di Kampung KB Nanga-nanga Kendari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.