Pengamat Politik Najib Husain Sebut Hasil Survei LSI Denny JA Soal Cagub Sultra Tak Komprehensif

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pengamat Politik Sulawesi Tenggara (Sultra) Najib Husain menilai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait 65 persen warga Sultra memilih gubernur karena aspek kemampuan ekonomi sangat tidak komprehensif dan akurat.

Najib Husain mengatakan yang harusnya digambarkan oleh lembaga survei adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh para pemilih di Sultra.

Menurutnya hasil dari survei LSI ini tidak komprehensif karena tidak menampilkan secara gamblang informasi latar belakang dari para bakal calon Gubernur Sultra pada Pilkada 2024 ini.

Sementara Ia menyebut perlu ada penjelasan dari kualitas instrumen survei yang digunakan untuk melihat reliabilitas dan validitas dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden atau kepada voter.

“Saya yakin dia punya tentang pertanyaan apa latar belakang dari calon gubernur yang paling dibutuhkan oleh voter atau pemilih hari ini. Dan itu tidak diungkap padahal seandainya itu diungkap maka kita akan melihat bagaimana rekam jejak calon-calon gubernur yang akan tampil nantinya,” katanya Kepada TribunnewsSultra.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/5/2024).

"Harusnya itu yang bisa digambarkan bahwa ada beberapa sektor yang dibutuhkan oleh voter hari ini di Sultra," ujar Pengamat Politik Sultra ini.

Ia juga menyampaikan dalam memaparkan hasil survei yang komprehensif seharusnya tidak hanya mengambil bagian-bagian yang bisa menguntungkan bagi perseorangan atau kelompok saja, namun juga harus memperhatikan informasi apa yang dibutuhkan para voter.

Baca juga: 14 Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Dianggap Mampu Selesaikan Masalah Ekonomi Sultra, Hasil Survei

“Kenapa demikian? Karena kita berharap bahwa dari hasil survei, pertanyaan yang muncul itu pertanyaan yang netral bukan pertanyaan negatif atau bukan pertanyaan yang dapat menggiring voter untuk kemudian lebih memberikan jawaban yang bisa saja menguntungkan bagi salah satu calon gubernur yang ada,” ujarnya.

Dosen Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari ini juga menyebut background atau latar belakang para kandidat calon Gubernur Sultra yang akan tampil pada November 2024 mendatang menarik untuk dicermati  dan bisa mewarnai pengetahuan dari pemilih. 

Sebagaimana hasil Penelitian Senior di Lembaga Survei Sulawesi (LSS) yang merincikan latar belakang para calon Gubernur Sultra yang berbeda mulai dari politisi, mantan birokrasi kemudian mantan TNI dan sebagainya. 

“Bahwa para calon-calon ini punya perbedaan-perbedaan dari latar belakang pekerjaan dan latar belakang keilmuan," ujarnya.

Najib juga menyoroti hasil survei LSI Denny JA persoalan ekonomi, namun tidak mencoba menggali seperti apa kondisi ekonomi di Sulawesi Tenggara saat ini.

Sebab kondisi ekonomi ini akan menjadi acuan bagi pemimpin Sultra berikutnya untuk memperbaiki persoalan ekonomi yang belum tuntas dikepemimpinan sebelumnya.

"'Karena itu bagian dari pertanyaan pembuka sebelum responden ditanyakan apa yang menjadi kebutuhannya hari ini. Tidak mungkin kita melakukan pembangunan lalu kita tidak punya dasar bahwa ada kelemahan dari gubernur sebelumnya dan Pj sebelumnya yang akan diperbaiki gubernur selanjutnya dengan bagaimana mempersiapkan visi dan misinya,” jelasnya.

Baca juga: Resmi 35 Nama Anggota DPRD Kendari Terpilih Periode 2024-2029 Ditetapkan KPU, Jumlah Perolehan Kursi

“Itu bagian-bagian yang menurut saya hilang sehingga terkesan hasil LSI Denny JA ini lebih fokus pada persoalan pertanyaan apakah voter itu memilih calon gubernurnya berasal dari etnis di Sulawesi Tenggara atau di luar etnis Sulawesi Tenggara. poin tersebut tidak terlalu penting untuk dibahas karena yang paling penting adalah bagaimana calon-calon yang ditampilkan nanti adalah calon-calon yang betul-betul punya program kerja yang bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di Sultra,” tambahnya.