Video Viral
Ada Apa dengan Jerome Polin? Kronologi Dianggap Kutukan Dukung Timnas Indonesia, Berujung Minta Maaf
Pertanyaan ada apa dengan Jerome Polin ? menjadi salah satu pencarian yang pesat. Banyak yang bertanya-tanya, tentang kutukan Jerome Polin.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Sebelumnya beberapa bulan lalu, Jerome pernah mengurai pendapatnya saat disebut pembawa sial.
"Aku dibilang kayak kutukan. Aku ikut-ikutan trend, trend-nya jadi enggak asik lagi. Waktu itu aku diundang AC Milan buat datang ke sana, aku nonton, habis itu cocokologi AC Milan kalah terus karena Jerome," kata Jerome Polin dalam Youtube BUND Lifetainment.
"Sama ada basket juga, kan aku nonton di Amerika, pas aku nonton, kalah. Dicocokologi katanya Jerome nonton terus kalah. Ya udah sebatas itu doang, itu bukan salah aku," pungkas Jerome.
Pasrah akan julukan buruk yang disematkan padanya, Jerome mengaku tak mau ambil pusing.
Namun diungkap Jerome, ia sempat sedih hingga mentalnya jatuh kala ramai dihujat netizen.
"Ujung-ujungnya aku inget, enggak ada yang disukain semua orang. Kayak duren aku suka duren tapi enggak disukain orang lain. Yang penting dari diri kita enggak ngelakuin kesalahan," ujar Jerome.
Namun kontroversi seperti ini tak hanya sekali terjadi.
Jerome Polin sempat beberapa kali menuai kritikan karena ulahnya.
Bahkan Jerome Polin dianggap sebagai public enemy oleh WNI yang juga berstatus sebagai mahasiswa di Jepang.
Berikut ini 5 kontroversi Jerome Polin selain persoalan dukungan Timnas Indonesia:
1. Pakai Baju Dokter Sambil Joget
Sejak cuitan yang diunggah oleh akun @sisthaaaa itu menjadi trending, konten Jerome Polin semakin menjadi pusat perhatian.
Terbaru, konten joget TikTok Jerome Polin bersama dua calon dokter kembar pun jadi sasaran kemarahan publik.
Dua calon dokter kembar itu diketahui bernama Farhan Firmansyah dan Rehan Firmansyah.
Dalam konten tersebut, Jerome bersama Farhan dan Rehan itu terlihat asyik berjoget.
Video yang telah beredar di jagat maya ini pun mendapat perhatian publik.
Jerome Polin mengenakan kostum ala dokter berada di posisi center atau ditengah.
Sedangkan calon dokter yang diketahui kembar tersebut berada di sisi kiri dan kanan sang YouTuber.
Ketiganya dengan asyik berjoget menggunakan backsound lagu yang berjudul 'OMG' milik NewJeans.
Tak hanya berjoget, konten tersebut juga menuliskan kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin,".
Netizen menganggap bahwa kalimat tersebut tidak pantas dijadikan bahan bercanda.
Mengingat kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin," adalah kata-kata dari seorang dokter yang sudah tidak bisa menolong pasiennya.
Sedangkan dalam konten tersebut, Jerome bersama co-ass kembar itu berjoget dan berparodi.
Salah satu akun @@ppds_julid yang mengunggah ulang video tersebut di Instagram Story dengan menandai akun dokter kembar dan beberapa akun organisasi lainnya.
"Dear co-ass @farhanfirms, kalimat tersebut bukan kiranya buat bahan konten lucu-lucuan. Ada hati yang remuk, airmata yang mengalir, dan jiwa yang berpulang tiap kalimat tersebut disampaikan. Harimu masih pagi, asah empati dan nurani. Mohon atensi @dokterari @medicine_ui @univ_indonesia," tulis akun @ppds_julid.
2. Dituding Berperilaku Tidak Sopan
Jerome Polin pernah mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Manager Bank BNI.
Ia juga menjadikan momen pertemuannya itu sebagai konten di YouTube miliknya.
Namun perilaku Jerome saat berbincang dengan Manager Bank BNI dinilai tidak sopan.
Karena selama pertemuan itu, Jerome Polin terlihat makan duluan dan tidak menghormati lawan bicaranya.
Netien menilai Jerome tida bisa membaca situasi.
3. Dilabrak oleh Sean Gelael seorang Pembalap Mobil
Berawal dari cuitan Jerome Polin di twitter yang bertanya tentang prestasi pembaap Indonesia di kanca internasional.
"GILEE KEREN BANGET! Ada gak sih pembalap Indonesia yang balapan Internasional #IndonesiaMotoGP," cuit Jerome Polin.
Mengetahui hal tersebut, Sean Galael melabrak sang YouTuber.
Sean mengatakan bahwa sebelum menulis cuitan tersebut, harusnya Jerome Polin melakukan riset terlebih dahulu.
Dan lebih banyak berpikir sebelum membagikan sesuatu di media sosial.
4. Langgar Privasi Masyarakat Jepang
Belum lama ini, Jerome dituding sebagai public enemy dan tidak disukai oleh WNI yang ada di Jepang.
Karna ia disebut kerap melanggar privasi masyarakat di Jepang saat membuat konten YouTube untuk channel miliknya.
Jerome disebut terlalu menggeneralisasikan sesuatu saat memberitahukan informasi tentang negara Jepang.
Itulah deretan kontroversi dari seorang Jerome Polin yang diduga sebagai public enemy oleh WNI di Jepang.
5. Dianggap Fomo Karena Dukung Timnas Indonesia
Jerome Polin mendadak jadi sorotan netizen.
Hal ini bermula dari reaksi Jerome usai dirinya menyaksikan replay atau tayangan ulang momen timnas sepak bola Indonesia lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23.
Reaksi itu mulanya diunggah Jerome di Insta Story-nya. Selebgram yang diketahui mahir matematika ini menunjukan rasa tegangnya saat menyaksikan siaran ulang pertandingan itu.
“GILAAKK BARUSAN NONTON REPLAY & HIGHLIGHTNYA DEG DEG AN POL!! BUANGGAA TIMNAS INDONESIA MAINNYA BAGUS BGTT,” tulis Jerome di Insta Story-nya, @jeromepolin yang diunggah ulang akun X, @kintilqudaa.
Tak disangka, reaksi Jerome yang ikut bangga dengan keberhasilan timnas Indonesia ini pun mengundang kontroversi para netizen.
Alih-alih mendapat pujian, Jerome justru banjir hujatan. Netizen menganggap reaksi Jerome berlebihan, terlebih influencer itu hanya menonton siaran ulang pertandingan tersebut.
“Ngotak dong nonton replay pake gimmick degdegan segala,” tulis akun @da******.
“Lu mending diam deh,” tulis @xa*******.
“Gimmicknya gak ngotak,” tulis @mh******.
Tak sampai di situ, adapula netizen yang menganggap Jerome hanya ikut-ikutan hype alias Fomo semata.
Mereka menduga Jerome tak mengikuti pertandingan Piala Asia U-23 ini dan hanya mengikuti tren yang ada di sosial media.
“Fomoan banget nih orang,” tulis @pe***** (*)
(WartaKotalive.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana) (Sripoku.com)(TribunStyle.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.