Penjual Sate di Kendari Diserang OTK
Kronologi Penjual Sate Simpang Empat STIE 66 Kendari Sultra Diserang Preman, Hendak Minta Jatah
Sejumlah pemuda diduga preman menyerang warung makan sate Madura, di Jalan Bunga Seroja Kelurahan Lahundape, Kota Kendari, Selasa (23/4/2024).
Penulis: Laode Ari | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Sejumlah pemuda diduga preman menyerang warung makan sate Madura.
Aksi penyerangan warung sate Madura ini berada di Jalan Bunga Seroja Kelurahan Lahundape, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (23/4/2024) sekira pukil 21.50 wita.
Akibat penyerangan itu, pemilik warung dan 3 karyawanya mengalami luka-luka usai diserang sekelompok preman.
Para pelaku menyerang pemilik warung karena tidak diberi jatah sate yang akan pakai untuk camilan minuman keras.
"Mereka datang minta sate, katanya buah teman minum. Tapi datang sudah mabuk," kata karyawan rumah makan sate, Ancu Wahyudin.
Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Penyerangan Warung Sate di Simpang STIE 66 Kendari Sulawesi Tenggara
Ancu mengatakan para pelaku ada yang membawa tongkat besi, botol minuman, hingga senjata tajam.
Ia menceritakan kejadian itu bermula saat tiga orang pemuda yang datang meminta jatah sate.
Saat itu, dirinya sedang melayani pengunjung yang datang makan di warung tersebut.
"Mereka datang minta sate tapi saya bilang sabar dulu lagi ada pembeli," ujarnya.
Karena memaksa, tiga pemuda tersebut ditemui rekanya Ismail yang juga pemilik warung.
Mereka kemudian memukul rekanya Ismail dan melarikan diri.
Beberapa saat kemudian tiga pemuda tadi datang bersama rekanya sebanyak 10 orang dengan berboncengan motor.
Baca juga: Lama Dilayani Saat Minta Jatah, Sebab Preman Serang Warung Sate di Kota Kendari Sulawesi Tenggara
"Mereka datang, ada yang bawa besi, sama parang."
"Langsung menyerang karena mengakunya dipukul. Padahal mereka duluan memukul," jelas Ancu.
Sementara Ismail, menambahkan salah satu pelaku menyerangan dirinya hingga mengalalami luka di kepala.
"Bahkan ada yang lempari saya pake batu pas mereka sudah lari," ungkapnya.
Ismail mengatakan dia mengetahui para pemuda tersebut karena diminta rekan mereka untuk meminta jatah sate.
"Memang bosnya mereka saya kenal karena sering minta jatah sate di sini," ungkap Ismail. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.