Berita Kendari

Jemaah Umrah di Kendari Komplain Gegara Dikasih Sekamar Bukan Muhrim, Ini Penjelasan Pihak Travel

Sejumlah jemaah umrah di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara komplain ke pihak travel usai diberi kamar dengan jemaah lain yang bukan muhrim.

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Sejumlah jemaah umrah di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara komplain ke pihak travel usai diberi kamar dengan jemaah lain yang bukan muhrim. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sejumlah jemaah umrah di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) komplain ke pihak travel usai diberi kamar dengan jemaah lain yang bukan muhrim.

Hal tersebut disampaikan AK, keluarga salah satu jemaah umrah yang memberikan komplain ke pihak travel karena orangtuanya mendapatkan kamar hotel di Kota Madinah bersama tujuh orang.

"Itu yang kami komplain karena orangtua saya dikasih kamar saat di Kota Mekah dengan laki-laki yang bukan kelompok mereka waktu daftar di travel," ujarnya.

AK mengungkapkan, kejadian itu bermula saat orangtuanya mendaftar ibadah umrah ke pihak travel melalui salah satu grup perusahaan jasa konstruksi pertambangan.

Saat itu ada dua paket yang ditawarkan Rp34 juta dan Rp36 juta untuk para jemaah umrah.

Baca juga: Daftar Harga Baju Muslim, Alat Salat dan Perlengkapan Haji-Umrah di Masjid Raya Al Kautsar Kendari

"Ada 15 jemaah yang daftar ibadah umrah, dan dari grup perusahaan sebanyak tujuh orang termasuk orangtua saya," ucap AK.

Mereka kemudian diberangkatkan ke Kota Madinah tanggal 6 Maret 2024 lalu.

Di Kota Madinah, orangtuanya disediakan kamar hotel sebanyak empat orang per kamar.

Paket itu dipersiapkan sesuai dengan harga yang dipilih orangtuanya yakni Rp36 juta.

"Di Madinah ibadah yang dilaksanakan selama lima hari empat malam," ujarnya.

Baca juga: 20 Imam Masjid di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara Diberangkatkan Umrah ke Tanah Suci Februari 2024

Kemudian saat berangkat ke Kota Mekah, orangtuanya diberikan kamar dengan tujuh orang, di mana salah satunya ada jemaah laki-laki yang bukan dari grup perusahaan yang didaftarkan.

"Nanti di Kota Mekah baru ada masalah ini karena mereka dikasih satu kamar dengan tujuh orang yang bukan dari grup perusahaan. Dan tujuh orang ini dicampur satu kamar laki-laki sama perempuan, jadi bukan muhrim," jelasnya.

AK menyebut kejadian ini sudah disampaikan ke pihak travel.

Sementara itu, pihak travel, AM mengungkapkan, sudah menerima komplain dari pihak jemaaah tersebut.

Ia mengaku kejadian itu karena miskomunikasi antara pihak travel dengan para jemaah.

Baca juga: Momen Para Pemenang Undian Berlarian Jemput Tiket Umrah Gratis HUT ke-17 Konawe Utara

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved