Ramadan 2024
Boleh Berhubungan Suami Istri saat Bulan Ramadan, Ini Waktu yang Tepat hingga Tata Cara Mandi Junub
Boleh berhubungan suami istri saat bulan suci Ramadan. Tentunya harus memperhatikan waktu yang tepat hingga tata cara mandi junub yang benar.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini boleh berhubungan suami istri saat bulan suci Ramadan.
Tentunya harus memperhatikan waktu yang tepat.
Hingga tata cara mandi junub yang baik dan benar.
Pasalnya, setelah berhubungan suami istri diwajibkan dalam agama Islam untuk mandi junub.
Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.
Seperti diketahui, selama bulan Ramadan seluruh umat Muslim menjalankan deretan amalan yang dianjurkan Allah SWT.
Tentunya juga menjauhi larangan dalam berbuat sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Baca juga: Apakah Meninggalkan Salat Tarawih di Bulan Ramadan Berdosa? Ini Penjelasan MUI Sulawesi Tenggara
Nah, banyak pertanyaan terkait dengan apakah boleh berhubungan suami istri saat bulan Ramadan?
Khususnya untuk pasangan halal tentu saja berhubungan intim adalah salah satu ibadah.
Namun bagaimana saat bulan suci Ramadan?
Nah, penjelasannya selengkapnya termasuk Dalil yuk simak di ulasan dilansir dari Tribun Pontianak.
Sejumlah sumber menjelaskan bahwa hukum berhubungan suami istri di malam hari Bulan Puasa Ramadan dulunya sempat dilarang.
Salah satu diantaranya dapat dilihat dalam Asbabun Nuzul Al Quran Al-Baqarah ayat 187.
Disampaikan dalam ayat tersebut tentang keintiman suami istri.
Sampailah kemudian kisah Umar bin Khattab yang pada malam harinya menggauli istrinya.
Kemudian peristiwa itu disampaikan kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Pada akhirnya, turunlah Al Quran surat Al-Baqarah ayat 187 tersebut.
Yang membolehkan hubungan intim suami istri di malam hari Bulan Ramadhan .
Adapun bunyi Al Quran surat Al-Baqarah ayat 187 yakni sebagai berikut:
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
(187)
Artinya:
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka,"
"Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu,"
"Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar,"
"Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri´tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya,"
"Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa,"
Baca juga: Cegah Pelanggaran Lalu Lintas, Polres Kolaka Sultra Gencar Patroli di Bulan Ramadan 2024
Nah, dengan demikian, hukum menggauli istri atau Bersetubuh suami istri pada malam hari hukumnya diperbolehkan.
Setelah melakukan aktivitas tersebut, diwajibkan untuk segera mandi junub agar bisa berpuasa.
Mandi junub adalah mandi besar yang dilakukan oleh seorang Muslim setelah melakukan aktivitas yang mengharuskan mandi besar, seperti hubungan suami istri.
Setelah melakukan hubungan suami istri, seorang Muslim diwajibkan untuk mandi junub sebelum melakukan ibadah seperti shalat atau membaca Al-Qur'an.
Mandi junub dilakukan dengan mencuci seluruh tubuh secara menyeluruh, termasuk rambut dan kulit, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Air yang digunakan harus mengalir dan tidak boleh tercemar oleh najis.
Inilah penjelasan terkait niat dan panduan mandi wajib setelah berhubungan suami istri saat Ramadhan bagi wanita dan pria.
Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan
Melafalkan niat mandi wajib mesti dilakukan pada saat memulai membasuh tubuh. Masih dari buku yang sama, berikut niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil abkari minal jinabati fardhal lillaahi ta'aala.
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabat, fardhu karena Allah Ta'ala
Sunnah sebelum mandi
Membaca niat: Niat dilakukan dalam hati dengan membayangkan diri menjadi suci dari hadas besar.
Menyiapkan air: Siapkan air secukupnya untuk membasahi seluruh tubuh.
Menggunakan sabun dan sampo: Gunakan sabun dan sampo untuk membersihkan seluruh tubuh dan rambut.
Saat mandi:
Sunnah setelah mandi
Membaca doa: Membaca doa setelah mandi junub.
Memakai pakaian yang bersih: Memakai pakaian yang bersih dan suci.
Tata cara mandi junub
Tata cara mandi Junub bagi laki-laki berikut penjelasan dan niat bacaannya.
1. Niat
Membaca niat dengan kalimat Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala.
2. Membasuh tangan
Ambil air dan basuh tangan sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan tubuh
Bersihkan tubuh dari najis atau kotoran yang mungkin masih menempel.
4. Berwudhu
Lakukan wudhu seperti biasa sebelum salat, mencuci wajah, tangan, kepala, dan kaki.
5. Mengguyur kepala
Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.
6. Mengguyur tubuh
Mengguyur anggota tubuh sebelah kanan sebanyak tiga kali, lalu sebelah kiri juga tiga kali.
7. Mencuci rambut
Basahi rambut dan pangkal kepala dengan merendam tangan ke dalam air.
Gosok kulit kepala dengan tangan dan akhiri dengan menyiram kepala sebanyak tiga kali.
8. Menggosok tubuh
Gosok bagian tubuh secara menyeluruh sebanyak tiga kali, termasuk bagian depan, belakang, serta menyela rambut ataupun jenggot.
Selanjutnya yaitu juga membasahi/menggosok daerah kemaluan sebanyak 3x.
9. Bilas seluruh tubuh
Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri.
Hukum Mandi Junub
Ada beberapa firman Allah SWT yang menyuruh hambanya untuk melaksanakan mandi junub.
Seperti di surat An-Nisa ayat 43 dan surat Al-Maidah ayat 6.
Berikut bunyi dari arti surat An-Nisa ayat 43:
Artinya: "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun,"
Berikut bunyi dari arti surat Al-Maidah ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur" (*)
(*)
(TribunKaltim.co)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.