Video Viral di Kendari

Pengakuan Ibu Korban Susu Kedaluwarsa Swalayan di Kendari Sultra, Tak Pernah Diberikan Kompensasi

Kasus susu kedaluwarsa yang viral di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali bergulir.

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Kasus susu kedaluwarsa yang viral di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali bergulir. Kasus ini bergulir setelah pihak kepolisian menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Polresta Kendari beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kasus susu kedaluwarsa yang viral di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali bergulir.

Kasus ini bergulir setelah pihak kepolisian menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Polresta Kendari beberapa waktu lalu.

Sejumlah organisasi masyarakat atau ormas kemudian menyuarakan atas ditutupnya penyidikan kasus tersebut.

Ormas yang menyuarakan menyegel swalayan karena tidak ada iktikad baik dari pihak swalayan.

Maryani, ibu bayi A, mengaku sejak dirinya melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian, pihak swalayan belum mengakui kesalahan karena telah menjual susu expired (kedaluwarsa).

Baca juga: Swalayan di Kendari Disegel Buntut Jual Produk Kedaluwarsa, Massa Aksi Bakal Lanjutkan Demonstrasi

"Kalau saya sudah diberikan kompensasi pasti masalah ini sudah selesai, kemudian pihak swalayan juga tidak pernah datang ke kami mau diselesaikan secara kekeluargaan atau gimana," ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (15/3/2024).

Ia meminta pihak swalayan bisa mengakui kesalahan mereka apalagi saat kasus itu sudah ada bukti yang diberikan ke pihak kepolisian.

Maryani mengaku, kasus itu viral setelah dirinya membeli susu kemasan merk Lactogen di swalayan yang sudah kedaluwarsa (expired) pada Juli 2022 lalu.

Susu kemasan itu untuk bayinya A yang saat itu masih berusia tujuh bulan.

"Susu itu saya beli bulan Juli, sementara kedaluwarsanya di bulan Juni, atau sudah sebulan kedaluwarsanya," jelas Maryani.

Baca juga: Situasi Terkini Swalayan di Kendari Sulawesi Tenggara Usai Viral Didemo hingga Disegel Massa Aksi

Ia mengungkapkan, susu kedaluwarsa itu baru disadari setelah di tubuh anaknya muncul bintik merah usai memberikan susu tersebut.

Setelah mengonsumsi susu tersebut, anaknya yang kini berusia dua tahun empat bulan berat badanyna tak naik.

Bahkan dirinya juga sudah membawa anaknya itu untuk berobat di rumah sakit di Kendari hingga ke Makassar.

"Kemarin di RS Hermina beratnya 6,7 kilogram sekarang masih sama tidak sampa 7 kilogram," ungkap Maryani. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved