Ramadan 2024

Tata Cara dan Jumlah Rakaat Tarawih Dilaksanakan Setiap Ramadan, Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah

Tata cara dan jumlah rakaat Tarawih yang dilaksanakan setiap bulan suci Ramadan 2024. Tarawih bisa dilakukan sendiri, namun dianjurkan berjamaah.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini tata cara dan jumlah rakaat Tarawih yang dilaksanakan setiap bulan suci Ramadan. Tentunya, saat Anda berhalangan untuk mengikuti shalat jamaah di masjid, bisa melakukannya sendiri di rumah. Seperti diketahui, bulan suci Ramadan 2024 kembali menyapa umat Muslim di seluruh dunia. Setiap umat berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini tata cara dan jumlah rakaat Tarawih yang dilaksanakan setiap bulan suci Ramadan.

Tentunya, saat Anda berhalangan untuk mengikuti shalat jamaah di masjid, bisa melakukannya sendiri di rumah.

Seperti diketahui, bulan suci Ramadan 2024 kembali menyapa umat Muslim di seluruh dunia.

Setiap umat berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Banyak amalan yang bisa dilakukan pada bulan puasa Ramadan ini.

Selain berpuasa 30 hari lamanya, Anda juga bisa shalat Tarawih.

Istilah Tarawih berasal dari bahasa Arab, yakni tarwihah yang memiliki arti istirahat.

Baca juga: Lafal Doa Kamilin Dibaca Setelah Salat Tarawih Ramadan, Lengkap Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Dikutip dari NU, pengertian salat tarawih secara terminologi adalah salat sunah yang pengerjaannya dilakukan hanya di malam-malam bulan Ramadan.

Di Indonesia, setiap masjid akan ramai disambangi umat Muslim untuk beribadah salat Tarawih.

Dalam pengerjaannya, salat Tarawih biasa dilakukan secara berjamaah.

Namun, Anda tentu bisa melakukannya di rumah seorang diri.

Jika Anda berhalangan ke masjid dan melakukan salat berjamaah, Tarawih di rumah menjadi salah satu solusi.

Hal ini agar Anda tak ketinggalan melakukan amalan dalam bulan suci Ramadan.

Sholat Tarawih boleh dikerjakan secara sendiri, namun lebih diutamakan dengan berjamaah.

Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas V SD, terdapat berbagai versi jumlah rakaat sholat Tarawih.

Berdasarkan riwayat, ada yang berjumlah 8 rakaat ditambah Witir 3 rakaat sehingga berjumlah 11 rakaat.

Ada juga yang mengerjakan 20 rakaat ditambah witir 3 rakat sehingga berjumlah 23 rakaat.

Artikel ini akan membahas tata cara Sholat Tarawih dengan 11 rakaat.

Tata Cara Sholat Tarawih 11 Rakaat

Berikut tata cara sholat Tarawih, yang dikutip dari zakat.or.id:

1. Membaca niat

أصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى.

Usholli sunnatat tarowihi rok’ataini lillahi ta’ala

Artinya: "Aku niat salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala."

2. Takbiratul ihram dengan tumaninah

3. Membaca doa iftitah

Baca juga: Ketua FKUB Sultra Akan Dimakamkan di TPU Punggolaka Kendari, Wafat Usai Salat Tarawih di Masjid

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca surat Al Quran

6. Ruku dengan tumaninah

7. Iktidal dengan tumaninah

8. Sujud pertama dengan tumaninah

9. Duduk di antara 2 sujud dengan tumaninah

10. Sujud kedua dengan tumaninah

11. Lakukan gerakan yang sama seperti rakaat pertama

12. Tasyahud akhir dengan tumaninah.

13. Kemudian salam setelah 2 rakaat

14. Setelah 8 rakaat, sambung dengan witir

15. Niat Sholat Witir

أُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan minal witri rok’ataini lillahi ta’ala

Artinya: "Aku niat salat Sunah sebagian dari Witir rakaat karena Allah Ta’ala."

Bacaan Doa Kamilin

Doa Kamilin dibaca setelah selesai melaksanakan sholat Tarawih.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلَمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn.
Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn.
Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn.
Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.
Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn.
Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya: “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara Shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu,

yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami,

Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,

yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik.

Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

(*)

(Tribunnews.com/Farrah Putri)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved