Partisipasi Turun Saat PSL 2 TPS di Muna Barat Jadi Penyebab Perbedaan Jumlah Pemilih Pileg 2024

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Rapat Pleno Rekapitulasi Surat Suara Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara sedang berlangsung disalah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (6/3/2024).

Komisi Pemilihan Umum atau KPU Muna Barat (Mubar) diberi kesempatan pertama membacakan rekapan perolehan suara hasil Pemilu 2024.

Namun, pada saat pembacaan tersebut terdapat perbedaan jumlah pemilih untuk pemilihan legislatif tingkat nasional dan provinsi.

Di mana, perbedaan terjadi di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yakni Desa Tanjung Pinang dan Desa Lapokainse, Kecamatan Kusambi.

Kedua TPS tersebut sebelumnya melakukan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) pada 20 Februari 2024 atas rekomendasi KPU dan Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Kendaraan Taktis Brimob Siaga Amankan Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024 Tingkat Sulawesi Tenggara

PSL akibat pelanggaran tertukarnya kotak surat suara pemilihan calon anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Dapil 3 dengan TPS berbeda.

Sehingga kedua TPS tersebut melakukan PSL untuk DPRD Provinsi.

Selanjutnya, terjadi perbedaan jumlah suara terpakai pada dua TPS tersebut disebabkan menurunnya jumlah partisipasi pemilih pada saat PSL.

Ketua KPU Kabupaten Muna Barat, La Tajudin mengungkapkan jumlah pemilih pada tingkat DPRD Provinsi berbeda dengan lainnya.

"Jumlah pemilih DPR RI dan DPD RI klop, tetapi memasuki pemilihan DPRD Provinsi agak berbeda, 12 pemilih kita yang sudah tidak datang memilih pada 20 Februari 2024," jelas La Tajudin, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Nama 25 Calon Anggota DPRD Baubau Terpilih Pemilu 2024, Golkar, PPP, PDIP, Hanura, Gerindra 3 Kursi

Ia menambahkan 12 pemilih tersebar pada TPS 2 Desa Lapokainse sebanyak tujuh pemilih dan Desa Tanjung Pinang TPS 2 terdapat lima pemilih. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid)