Kisah Pria Medan Berjuang Sekolahkan Anaknya di Kendari Sultra, Modal Jual Air dan Tempel Ban

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kisah Hardiman Saragi (41), pria asal Medan, Sumatera Utara (Sumut), berjuang sekolahkan anaknya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Selama 14 tahun terakhir, pria berusia 41 tahun tersebut menghidupi keluarganya dengan menjual air dan menjadi tukang tempel ban.

Hardiman kini tinggal di gubuk yang sekaligus menjadi lokasi usaha kecilnya.

Lokasinya berada di depan kawasan wisata olahraga KONI Sultra, lorong kompleks Perumahan PU, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Hariman pada Kamis (29/02/2024) mengatakan dirinya sudah tinggal selama 14 tahun di depan lorong jalan tersebut.

Ia menghidupi anak dan istrinya dengan mencari pundi-pundi rupiah dari hasil keringatnya sendiri.

Tak kenal lelah, pria yang mempunyai anak satu tersebut harus bekerja keras sebagai kepala keluarga.

Baca juga: Kisah Gunawan Pemuda Asal Raha Sempat Ditipu Kini Sukses Jualan Pakaian di Kendari Sulawesi Tenggara

Ia tinggal di tengah kebisingan kendaraan yang melintasi jalan lorong yang kini ditempatinya itu.

“Saya orang Medan, tapi sudah 14 tahun tinggal di sini (Kendari) dan menikah di sini,” kata Hardiman Saragi kepada TribunnewsSultra.com.

Hardiman mempunyai anak lelaki yang sedang bersekolah di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di kawasan Kota Lama Kendari.

Dengan kondisinya tersebut, Hardiman berharap beasiswa dari pemerintah bisa tersalurkan kepada anaknya.

“Iya kalau ada beasiswa,” jelasnya.

Selama ini, dia mengaku belum pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah.(*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul)