Doa Harian
Teks Khutbah Jumat Akhir Bulan Syaban Sambut Ramadan 1445 Hijriah, Lengkap dengan Doa dan Terjemahan
Ini teks khutbah Jumat akhir bulan Syaban sambut Ramadan 1445 Hijriah. Artikel ini juga dilengkapi dengan doa dan terjemahan atas tema yang berkaitan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
ﷺ: لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
“Jangan kamu dahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang mempuasakan puasa tertentu, maka ia boleh meneruskan puasanya”. (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1781 dan Muslim: 1812. teks hadits riwayat al-Bukhari).
Persiapan Ketiga
Persiapan selanjutnya adalah menyambut bulan Ramadhan dengan “tahni’ah”, yaitu menggembirakan umat Islam dengan kedatangan bulan itu yang penuh rahmat. Rasulullah bertahni’ah menyambut bulan Ramadhan dengan sabdanya:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun.” (Hadits Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadits dari al-Nasa’i).
Ibadah puasa Ramadhan merupakan amal yang istimewa, karena ibadah yang lain adalah untuk dirinya sendiri, sedangkan ibadah puasa adalah milik Allah ﷻ. Dalam melaksanakan puasa diharapkan tidak hanya dapat meninggalkan makan, minum dan segala yang membatalkannya, akan tetapi harus dapat menjaga diri dari segala perbuatan yang tercela.
Puasa itu diharapkan dapat membentuk sikap mental kita, menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan beribadah dengan penuh keikhlasan. Dalam berpuasa, manusia muslim dibentuk agar dapat meningkatkan kesabaran, ketabahan, peningkatan daya tahan mental dan fisik.
Rasa haus dan lapar dikala berpuasa, dapat meningkatkan solidaritas sosial terhadap orang-orang miskin yang ditimpa kesulitan, dan anak-anak yatim yang terlunta-lunta. Mengenai keutamaan ibadah puasa dan keharusan bersikap sabar, disebutkan dalam hadits Qudsi:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Setiap amal seorang manusia adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasan kepadanya. Puasa itu adalah perisai, karena itu apabila salah seorang di antaramu berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang buruk dan keji, jangan membangkitkan syahwat dan jangan pula mendatangkan kekacauan. Apabila ia dimaki atau ditantang seseorang, maka katakanlah: Aku sedang berpuasa,..” (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1771).
Jama’ah Sholat Jumat Rohimakumullah..
Tidak Kalah Pentingnya lagi. Selain dari tiga persiapan di atas, jugaga persiapan Individu; dalam sebuah hadis disebut Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan.
“Allah telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang.” (HR An Nasai).
Maka karena itu, agar Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, tentu ada persiapan matang yang mesti kita lakukan secara individu, diantaranya:
Pertama; Persiapan fisik dan mental. Seperti senantiasa menjaga kesehatan dan serta memulaikan diri dengan berpuasa sunnah. Tujuannya adalah agar kita tidak canggung ketikan ramadhan datan.
Kedua; Persiapan ilmu pengetahuan kita, terutama ilmu agama dan khususnya adalah ilmu yang berkaitan dengan puasa Karena didalamnya ada rambu-rambu yang mesti dijalanni. Jika rambu-rambu ini tidak dijalani maka puasa tersebut bakal batal, jangankan pahala yang didapat malahan dosa yang didapat.
Diantara rambu-rambu yang mesti kita ketahui setidaknya: Rukun Puasa diantaranya: (1) Niat berpuasa; (2) Imsak yaitu menahan diri dari perbuatan yang membatalkan ibadah puasa Yang membatalkan puasa:
Ketiga; Menjalin silaturahmi. Alangkah nikmatnya ketika Ramadan datang kita hidup saling berdampingan dan penuh rasa cinta dan persaudaraan dengan sesame kita. Jika selama ini ada diantara kita saling gesek, bertengkar dan sebagainya, mari kita saling maaf memafkan.
Itulah kiranya beberapa persiapan yang mesti kita siapkan memjelang datangnya ramadhan agar Ramadhan ditahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Dan masih banyak lagi yang lain sesuai dengan kondisi dan kemampuan seseorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab atas berjalannya suatu aktifitas kaum muslimin di masjid.
(*)
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.