Berita Kendari
Beras di Kendari Capai Rp730 Ribu per Karung, Agen Sebut Gegara Banyak Dikirim ke Luar Sultra
Harga beras melambung tinggi di Kota Kendari, Povinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Untuk harga beras dengan berat 50 Kg di pasaran mencapai Rp730 ribu.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Harga beras melambung tinggi di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari, Povinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Februari 2024.
Untuk harga beras dengan berat 50 Kg di pasaran mencapai Rp730 ribu per karung.
Salah satu penjual yang ditemui di Pasar Kota Lama Kendari mengatakan ia tidak mengetahui penyebab harga beras jadi naik.
Ia mengaku harga modal yang diambilnya dari agen yakni Rp700 ribu.
"Jadi kita jual Rp720 ribu sampai Rp730 ribu," ujarnya, Selasa (13/2/2024).
Sementara untuk beras dengan ukuran 25 Kg juga mengalami kenaikan menjadi Rp365 ribu-Rp370 ribu per karung.
"Karena ada hitungan uang karung, tukang jahit jadi dia naik lagi harganya," tuturnya.
Baca juga: Harga Sejumlah Bahan Pangan di Pasar Tradisional Anduonohu Kendari Turun di Awal Februari 2024
Salah satu pelanggan yang sering berbelanja kebutuhan di Pasar Anduonuhu Kendari, Irawati mengaku kaget mendengar harga beras di sana.
Ia mengatakan untuk harga beras 25 Kg saat ini dibandrol dengan harga Rp450 ribu per karung.
"Sementara sebelumnya itu harganya per karung hanya Rp357 ribu," ujarnya.
Sementara itu, salah satu agen beras yang sering mengambil beras di penggilingan mengatakan harga beras terkerek imbas dari Sulawesi Selatan gagal panen akibat cuaca buruk.
"Gagal panen di (Sulawesi) Selatan makanya naik beras," ujarnya.
Ia mengatakan banyak beras dari Sultra dikirim keluar untuk memenuhi pasokan dari luar daerah.
Baca juga: Update Harga Ayam Potong di Pasar Raya Mekongga Kolaka Sulawesi Tenggara, Selisih Rp15 Ribu Per Ekor
"Banyak kontener yang antri di lokasi semuanya dari luar, mereka kirim keluar daerah, makanya beras naik," jelasnya.
Hari ini saja, Ia mengaku tidak mendapat jatah beras karena penggilingan masih mengejar target kontener untuk dikirim keluar Sultra.
"Kita tidak dapat, karena orang masih target kontener yang mau dikirim keluar itu," tuturnya. (*)
(TribunnewsSultra/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.