Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Februari 2024 Bertepatan Bulan Syaban, Lengkap Bacaan Niat
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh pada Februari 2024 ini bertepatan dengan bulan Syaban. Sehingga jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Februari jatuh pada:
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan.
Puasa sunnah ini dikenal juga sebagai puasa hari putih lantaran pelaksanaannya bertepatan dengan momen terang bulan tepatnya 3 hari di pertengahan bulan Hijriah.
Puasa Ayyamul Bidh dilakukan setiap tanggal 13, 14 dan 15 di bulan Hijriah.
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh pada Februari 2024 ini bertepatan dengan bulan Syaban.
Sehingga jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Februari jatuh pada:
- Jumat, 23 Februari 2024 (13 Syaban 1445 Hijriah)
- Sabtu, 24 Februari 2024 (14 Syaban 1445 Hijriah)
- Minggu, 25 Februari 2024 (15 Syaban 1445 Hijriah)
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, puasa Ayyamul Bidh dihukumi sunnah muakkad, yakni sebuah amalan yang sangat dianjurkan.
Pasalnya, dengan melaksanakan ibadah puasa ini, ummat Islam mendapatkan banyak keutamaan.
Sehingga sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah tersebut.
Maka dari itu luangkan waktu selama 3 hari setiap bulannya untuk melaksanakan ibadah puasa ini.
Keutamaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh
1. Laksana Puasa Sepanjang Masa
Nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.
Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).
Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
2. Memenuhi Wasiat Rasulullah
Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."
Tentu saja pesan tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka, namun juga berlaku bagi kita, bagian dari umat beliau.
Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Maka jika kita melaksanakannya, kita telah melaksanakan kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.
4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian
Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).
Catatan dalam melaksanakan ibadah puasa Ayyamul Bidh ini pada dasarnya sama dengan puasa di bulan suci Ramadhan.
Misalnya, dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan sejenisnya.
Menjaga diri dari segala perilaku yang membatalkan puasa seperti berkata tidak baik, membicarakan orang lain, dan perbuatan tidak terpuji lainnya.
Bagi yang hendak menjalankannya, semangat dan selamat beribadah puasa.
Tentu banyak keutamaan yang didapatkan dengan menjalankan ibadah sunnah ini.
Bacaaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Bacaan doa berbuka puasa:
Doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaAllah.
Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Melansir NU, waktu membaca niat puasa sunnah sama seperti puasa pada umumnya, yakni pada malam hari sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.
Niat puasa sunnah ini juga boleh dilakukan selepas subuh hingga menjelang dzuhur jika memang malamnya belum membaca niat tersebut.
Hal ini dengan syarat tidak atau belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa sejak fajar hingga niat tersebut.(*)
(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.