Wanita di Kendari Ditembak OTK

Dandim 1309 Manado Benarkan Korban Penembakan di Kendari Anak Danramil, Izinkan Jenguk Putrinya

Dandim 1309/Manado, Kolonel Inf Himawan Teddy Laksono, benarkan korban penembakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, adalah anak Danramil di wilayahnya.

Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
kolase foto dok Tribun Manado dan Tribunnews Sultra
Dandim 1309/Manado, Kolonel Inf Himawan Teddy Laksono, benarkan korban penembakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, adalah anak Danramil di wilayahnya. Berdasarkan informasi, korban SM (20) alias Melisa merupakan anak pertama dari Danramil 1309-01/STB di Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Letda Inf Marpin. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MANADO - Dandim 1309/Manado, Kolonel Inf Himawan Teddy Laksono, benarkan korban penembakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, adalah anak Danramil di wilayahnya.

Berdasarkan informasi, korban SM (20) alias Melisa merupakan anak pertama dari Danramil 1309-01/STB di Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Letda Inf Marpin.

Atas kejadian tersebut, Kolonel Teddy pun sudah mengizinkan Letda Marpin untuk melihat anaknya yang menjadi korban penembakan di Kota Kendari, Provinsi Sultra.

“Secara kedinasan saya mengizinkan Danramil untuk menjenguk anaknya,” katanya.

“Karena kita selaku komando kewilayahan sebenarnya wajib berada di tengah masyarakat dalam persiapan pemilu,” jelasnya menambahkan.

Menurut Kolonel Teddy, kejadian penembakan yang menimpa putri Danramil 1309-01/STB tersebut juga sudah dilaporkan ke Danrem 131/Santiago, Kodam XIII/Merdeka.

“Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada Danrem 131/Santiago,” ujarnya dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunManado.

Baca juga: Sosok Wanita Muda Korban Penembakan di Kendari Ternyata Anak Danramil di Manado, Mahasiswi STIE 66

Korban Melisa ditembak di depan SPBU Jl Brigjen Katamso, Kecamatan Baruga, Kota Kendari (Desa Puosu Jaya, Konda, Konawe Selatan), Sulawesi Tenggara, pada Selasa (30/01/2024) malam.

Saat itu, korban berada di kursi penumpang baris kedua mobil Honda Brio yang dikemudikan rekannya berinisial IP alias Bocil.

Seorang pria lainnya yang merupakan rekan IP berinisial BL duduk di samping IP.

Akibat peristiwa penembakan tersebut, korban Melisa terkena peluru ‘nyasar’ pada bagian pundak bahu kanan depan tembus belakang.

Korban selanjutnya mendapatkan perawatan medis di RS dr R Ismoyo atau RS Korem Kendari hingga Rabu (31/01/2024).

Sedangkan, mobil Honda Brio putih yang ditumpanginya pecah pada bagian kaca sebelah kiri diduga akibat peluru yang ditembakkan.

Dalam perkembangan terbaru, korban M diduga menjadi korban ‘salah tembak’ oknum polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra).

Kejadian itupun dilaporkan keluarga korban ke Bidang Profesi dan Pengamanan atau Bid Propam Polda Sultra.

“Tadi kami ke reskrim (reserse dan kriminal), tapi reskrim langsung arahkan ke propam,” kata paman M, Yusran.

“ Laporannya kasus salah tembak,” jelasnya menambahkan saat ditemui di Markas Polda Sultra, Anduonohu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, Direktur Reserse Narkoba atau Dirresnarkoba Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Tjahjo Bawono, sempat mendatangi korban yang menjalani perawatan di RS dr Ismoyo Kendari.

Sosok Korban dan Pengakuannya

Diberitakan TribunnewsSultra.com, sosok dan identitas wanita muda yang menjadi korban penembakan di depan SPBU Jl Brigjen Katamso tersebut adalah SM alias Melisa.

Korban berusia 20 tahun tersebut merupakan mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi atau STIE 66 Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Keluarga Wanita Korban Penembakan di Kendari Lapor Propam Polda Sultra Peluru Nyasar Oknum Polisi

Melisa bermukim di kawasan Wanggu Permai, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Provinsi Sultra.

Meski selama ini bermukim di Kota Kendari, korban diketahui berasal dari Kelurahan Telling Bawah, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Melisa merupakan anak pertama dari Letda Inf Marpin yang saat ini menjabat sebagai Danramil 1309-1/STB Kesatuan Kodim 1309/ Manado, Kodam XIII/Merdeka.

Saat menjalani perawatan di RS Ismoyo Kendari, Sulawesi Tenggara, usai ditembak, korban sempat menjawab sejumlah pertanyaan terkait peristiwa penembakan yang dialaminya.

Dalam keadaan masih lemas dengan tangan terinfus, Melisa mengaku tidak mengetahui persis detik-detik penembakannya.

Pada saat dirinya tertembak, katanya, dia sedang asyik bermain handphone di dalam mobil.

“Saya tidak tahu, saya lagi main HP,” kata M menjawab pertanyaan seorang petugas.

Nasib malang dialami wanita inisial M asal Manado, menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK), pada Rabu (31/1/2024) dini hari.
Nasib malang dialami wanita inisial M asal Manado, menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK), pada Rabu (31/1/2024) dini hari. (Istimewa)

Jawaban itupun kembali disampaikannya saat ditanyakan mengenai kronologi kasus penembakan tersebut.

“Saya tidak tahu, saya hanya lihat HP,” jawabnya lirih.

Menurut M, dia baru sadar menjadi korban penembakan setelah dirinya ditembak.

“Saya tahu kejadian ketika sudah tertembak,” jelasnya.

Menurut korban, dia naik mobil bersama dua rekan lelakinya sebelum kejadian penembakan tersebut.

“Satu teman yang bawa mobil, yang satunya saya tidak kenal,” ujarnya.

Mobil yang ditumpanginya kemudian singgah di depan SPBU Jl Brigjen Katamso.

Setibanya di depan SPBU tersebut, salah satu temanya keluar dari mobil dengan alasan ingin buang air kecil.

Tak berselang lama, korban M tetiba ditembak oleh lelaki yang tak dikenalnya.

“Saat itu saya berada di belakang sopir lalu sa ditembak,” jelas M.

Diapun mengaku tak mengetahui detik-detik peristiwa penembakan yang dialaminya.

“Saya nda perhatikan juga karena lagi asik chatting sama pacarku,” ujar wanita M.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/ La Ode Ari/ Syawal, TribunManado.co.id/Rhendi Umar)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved