Pilpres 2024
Reaksi Presiden Jokowi Soal Mahfud MD Mundur, Video Viral 2 Jari dari Mobil RI 1, Kelakuan Gibran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari berbagai isu terkini terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 pada Rabu (24/01/2024).
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari berbagai isu terkini terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 pada Rabu (24/01/2024).
Isu terkini yang direspon Presiden Jokowi di antaranya terkait rencana Mahfud mundur sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia atau Menkopolhukam di kabinetnya.
Mahfud MD merupakan calon Wakil Presiden atau Cawapres 2024 nomor urut 3 berpasangan dengan Capres Ganjar Pranowo.
Presiden Jokowi juga mengomentari beredarnya video viral acungan 2 jari dari mobil RI 1 atau mobil Kepresidenan saat melintas di kawasan Salatiga, Jawa Tengah (Jateng).
Demikian pula terkait penampilan Cawapres Gibran Rakabuming Raka yang juga putranya dalam Debat Pilpres 2024 pada Minggu (21/01/2024).
Presiden Jokowi pun menjawab pertanyaan terkait netralitas pejabat termasuk Presiden pada pesta demokrasi tersebut.
Berbagai pernyataan menjawab pertanyaan wartawan disampaikannya usai menyaksikan penyerahan sejumlah Alutsista.
Baca juga: Terbaru 15 Hasil Survei Capres Anies, Prabowo, Ganjar H-30 Pilpres 2024, Cek 63 Lembaga Quick Count
Penyerahan yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada TNI tersebut berlangsung di Pangkalan Udara atau Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Berikut selengkapnya pernyataan Presiden Jokowi terkait isu terkini Pilpres 2024 dihimpun TribunnewsSultra.com dari sejumlah artikel yang tayang di Tribunnews:
1. Soal Mahfud MD Mundur
Presiden Jokowi berkomentar singkat saat ditanya wartawan mengenai rencana Menkopolhukam Mahfud MD yang akan mundur dari jabatannya berkaitan Pilpres 2024.
“Ya itu hak dan saya sangat menghargai,” kata Jokowi.
Sebelumnya, Mahfud mendapatkan pertanyaan dari peserta acara Tabrak Prof! di Semarang Jawa Tengah terkait sikapnya sebagai cawapres sekaligus Menko Polhukam RI.
Pertanyaan itu juga terkait pernyataan calon presiden nomor urut 1 Ganjar Pranowo yang mengaku telah menyarankan Mahfud untuk mundur dari jabatan guna menghindari konflik kepentingan.
Mahfud menegaskan pernyataan yang disampaikan Ganjar tersebut adalah kesepakatan antara dirinya dan Ganjar.
Kesepakatan tersebut yakni pada saat yang tepat dirinya pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik sebagai menteri.
Mahfud menjelaskan isyarat terkait rencana pengunduran dirinya sudah disampaikan saat debat kedua Cawapres atau debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024) lalu.
Saat itu, kata Mahfud, dirinya telah mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengangkatnya sebagai Menkopolhukam.
Saat itu, dirinya percaya Jokowi memiliki niat yang baik untuk rakyat.
Setelah mengucapkan terima kasih, ia menyatakan akan melanjutkan tugasnya dengan Ganjar yang dinilainya sosok calon presiden yang pro rakyat.
Ia pun mengungkapkan alasannya mengapa sampai saat ini belum mundur sebagai Menkopolhukam di kabinet Presiden Jokowi.
Pertama, kata dia, aturan tidak melarang hal tersebut.
Baca juga: Hasil Survei Pilpres 2024 Unggulkan Capres Anies di Atas Ganjar, Adapula 03 Ungguli Prabowo Subianto
“Yang kedua, saya juga ingin memberi contoh,” kata Mahfud dalam acara Tabrak Prof! di Semarang dan disiarkan di kanal Youtube resmi Mahfud MD.
“Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara.”
“Saya masih berkantor di Polhukam secara rutin. Semua tugas-tugas, semua surat-surat masuk pasti selesai tidak sampai seminggu di meja saya, meskipun saya cawapres,” jelas Mahfud menambahkan.
2. Video Viral Acungan 2 Jari
Presiden Jokowi memberikan respon soal beredarnya video viral acungan dua jari dari mobil Kepresidenan saat kunjungan kerja di Salatiga, Jawa Tengah, Senin 22 Januari 2024.
Presiden mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu yang menyenangkan.
“Ya kan menyenangkan. Menyenangkan,” kata Jokowi.

Jokowi tidak menjelaskan siapakah yang mengacungkan dua jari dari mobil Kepresidenan tersebut, apakah dirinya atau Iriana Jokowi.
Untuk diketahui Iriana ikut dalam kunjungan kerja Jokowi ke Provinsi Jateng.
Jokowi juga tidak menjelaskan maksud dari menyenangkan tersebut.
Ia hanya mengatakan bahwa sangat menyenangkan bila bertemu masyarakat.
“Ya engga tahu, menyenangkan. Kalau ketemu masyarakat kan menyenangkan,” jelasnya.
Sebelumnya beredar video viral di media sosial acungan pose dua jari yang keluar dari mobil Kepresidenan saat melintas di kawasan Salatiga, Jawa Tengah.
Dalam cuplikan video, pose dua jari ke luar dari dalam mobil dengan Nopol Indonesia 1 saat masyarakat yang berada di samping jalan meneriakkan nama Capres Ganjar Pranowo.
Belum diketahui siapa yang mengacungkan pose dua jari tersebut.
3. Sikap Gibran Saat Debat Cawapres
Presiden Jokowi tidak mau menilai penampilan Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres 2024 yang keempat pada Minggu (21/01/2024).
Termasuk soal penilaian beberapa pihak yang menyebut Gibran bersikap tidak sopan dalam debat tersebut.
“Saya engga mau menilai lagi,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi enggan berkomentar karena takut memicu perdebatan seperti kejadian sebelumnya.
“Menilai-menilai nanti debat yang kedua lagi nanti,” jelasnya.
Baca juga: Reaksi Capres Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo Soal Pilpres 1 Putaran, Prabowo-Gibran Gaungkan
Untuk diketahui, Jokowi sempat berkomentar soal jalannya debat ketiga Pilpres yang menampilkan para Capres pada 7 Oktober lalu.
Jokowi mengkritik debat tersebut yang terlalu banyak menyerang personal ketimbang menampilkan visi-misi.
Pernyataan Presiden kemudian banyak menuai kritikan.
Jokowi dinilai tidak etis menilai jalannya debat bahkan dianggap terlalu condong memihak salah satu pasangan Capres.
Sementara usai debat Keempat Pilpres, sikap Gibran Rakabuming Raka, di debat kedua cawapres menjadi sorotan.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyoroti sikap Gibran yang dianggap kurang beretika.
“Yang terlihat tadi malam di debat, Gibran kurang etika, gestur yang kurang pas, dan berupaya memancing emosi,” kata Sekjen PDIP sekaligus Sekretaris TPN, Hasto Kristiyanto, pada Senin (22/1/2024).
Terkait sorotan atas sikapnya saat pelaksanaan debat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) malam, lalu Gibran menanggapinya dengan santai.
“Ya terima kasih masukannya,” jelasnya di Ngadirojo, Wonogiri, Selasa (23/1/2024), mengutip TribunSolo.com.
4. Netralitas Pejabat Termasuk Presiden-Menteri
Presiden Jokowi menyebut Presiden boleh untuk berkampanye dan memihak.
Hal tersebut disampaikannya menjawab pertanyaan awak media terkait netralitas menteri dalam Pemilu 2024.
Baca juga: Daftar Kader PDI Perjuangan ‘Membelot’ di Pilpres 2024, Alasan Ikut Jokowi hingga Prabowo Subianto
Pernyataannya itu bahkan disampaikan di depan Menhan sekaligus capres nomor urut 2, Prabowo Subianto
“Yang paling penting, Presiden itu boleh lho kampanye, Presiden boleh lho memihak," katanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Namun, Jokowi mengingatkan bahwa kampanye yang dilakukan tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas negara.
Diperbolehkannya presiden atau pejabat lainnya berkampanye lantaran berstatus pejabat publik sekaligus pejabat politik.
“Tapi yang paling penting, waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Boleh,” jelasnya.
“Kita ini kan pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masak gitu nggak boleh. Menteri juga boleh (berkampanye),” lanjutnya.
Di sisi lain, Jokowi di banyak kesempatan kerap menjanjikan netralitasnya selama Pemilu 2024.
Sebagaimana disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV KSP Wandy Tuturoong.
Presiden Jokowi masih bekerja sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang tidak berpihak kepada pasangan tertentu.
Wandy menjelaskan dalam kontestasi politik wajar saja ada pihak yang mengklaim Jokowi telah mendukung pasangan tertentu.
Namun hal tersebut tidak bisa dibenarkan begitu saja karena posisi Kepala Negara harus berada di tengah masyarakat.
Tidak berpihak kepada satu kelompok, organisasi, ataupun kepentingan politik Pilpres 2024.
“Saya kira itu opini ya (Jokowi dukung Capres tertentu, red), silakan saja beropini. Saya kira kami tidak masuk ke dalam opini tersebut,” jelasnya dikutip dari KompasTV.
“Kami di KSP tetap mendukung netralitas, mendukung agenda presiden yang harus berjalan hingga Oktober 2024 nanti,” ujar Wandy, menambahkan pada Jumat (5/1/2024).(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribunnews.com/Taufik Ismail/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.