Pasangan Pentingkan Keluarga Besar, Suami di Luwu Racuni Istri dan 3 Kerabat Gegara Tak Diberi Uang
Merasa pasangan lebih mementingkan keluarga besar, suami sakit hati tega racuni istri dan tiga kerabat di Luwu, Sulawesi Selatan.
Di situ ada istrinya sendiri dan 3 orang keluarga dekatnya yang pada saat itu sedang berada di kediaman pelaku di Lingkungan Kambuno, Kelurahan Noling, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu pada Kamis tanggal 18 Januari," jelasnya dikutip dari Tribuntimur.com, Senin (22/1/2024).
Ipda Ryan juga menyebut jika korban J ada yang masih berusia 4 tahun berinsial A.
A korban yang pertama kali meminum air botol yang sudah bercampur racun tikus itu.
Menurut Ryan A yang lebih dulu meminum minuman berancun itu.
"Yang pertama kali meminum itu A, kemudian HO (38), selanjutnya disusul HU (50)," katanya.
Sedangkan sosok korban lainnya yakni M mencium aroma botol air yang diminumnya,
"Satu korban yang ikut meminum yakni M (41) lalu mencium bau racun dalam botol air itu," akui Ryan, Senin (22/1/2024).
Keempat orang itu lalu dilarikan ke Puskesmas Bupon, Kelurahan Noling, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan usai mengalami gejala keracunan.
Ryan menambahkan, setelah meminum air itu, korban merasa mual dan muntah.
Baca juga: Polisi Dalami Kebenaran Chat WhatsApp Curhatan Viral Siswa SMK di Kendari yang Nekat Minum Racun
Dokter Puskesmas Bupon dr Medita saat dikonfirmasi Tribunluwu.com mengaku, kondisi korban saat datang ke Puskesmas Bupon mengalami gejala mual dan muntah.
"Gejala korban waktu datang seperti keracunan pada umumnya, ada mual, muntah, dan perasaannya tidak enak. Untungnya pas datang ke UGD, kesadarannya semua baik," ujarnya.
Kata dr Medita, reaksi racun tikus kepada setiap korban berbeda-beda sebab ada yang hanya meminum setengah dan satu gelas.
"Waktu pasiennya masuk kebetulan saya lagi cuti dan memang follow up saja via WhatsApp ke perawat.
Cuman memang beda-beda ki perbaikannya, yang minum sedikit itu lebih cepat baik. Ada yang anak sudah lari-lari pas malam harinya, ada juga yang masih berlanjut nyeri kepala sampai keesokan harinya," tuturnya.
Kata dr Medita, hingga saat ini seluruh pasien belum mengontrol kembali kesehatan mereka di Puskesmas Bupon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.