Pilpres 2024

Daftar Kader PDI Perjuangan ‘Membelot’ di Pilpres 2024, Alasan Ikut Jokowi hingga Prabowo Subianto

Daftar kader Partai Demokrasi Indonesia atau PDI Perjuangan atau PDIP ‘membelot’ di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
Akun Instagram Maruarar Sirait
Mantan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait dan Capres 2024 usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Daftar kader Partai Demokrasi Indonesia atau PDI Perjuangan atau PDIP ‘membelot’ di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Beberapa kader yang bahkan mundur dari partainya itu memilih untuk mendukung Calon Presiden atau Capres 2024 Prabowo Subianto.

Pada Pilpres 2024, partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut mengusung pasangan calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Teranyar, giliran politisi senior PDIP Maruarar Sirait memutuskan keluar dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Dalam pernyataannya, Maruarar mengungkap alasan mundur dari partainya karena mengikuti langkah Presiden Joko Widodo termasuk dalam pilihan politiknya.

“Saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi,” kata Ara, sapaannya, saat mengumumkan pengunduran dirinya dari PDIP, Senin (15/1/2024) lalu.

Hal tersebut juga termasuk soal pilihan politik Presiden Jokowi ke depannya.

Baca juga: UPDATE Hasil Survei Capres Anies, Prabowo, Ganjar Jelang Debat Cawapres Cak Imin, Gibran, Mahfud

Namun, anggota DPR RI periode 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, tersebut tak merinci arah dukungannya di Pilpres tahun ini.

Selain politisi senior PDIP, Maruarar Sirait, sejumlah kader PDI Perjuangan sebelumnya ‘membelot’ di Pilpres 2024.

Beberapa di antaranya pun sudah resmi bergabung dengan Capres 2024 Prabowo Subianto.

Siapa saja, berikut beberapa di antaranya yang dihimpun TribunnewsSultra.com:

1. Budiman Sudjatmiko

Budiman terang-terangan mendukung Capres 2024 Prabowo Subianto bahkan mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jumat (18/8/2023).

Langkah Budiman Sudjatmiko pun menjadi sorotan karena masih menjadi kader PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.

Dikutip dari Kompas.com, Budiman, kala itu pun rela dipecat partainya demi mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

“Jika misalnya yang saya katakan yang saya lakukan (mendukung Prabowo) salah keliru,” katanya di Komplek Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2023) malam.

“Ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih,” jelasnya menambahkan.

Budiman Sudjatmiko pun resmi dipecat oleh PDI Perjuangan pada Kamis (24/8/2023) lalu.

Dalam surat pemecatan yang diterima Tribunnews.com, surat itu ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto tertanggal 24 Agustus 2023.

“Memutuskan, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” tulis surat itu.

Budiman pun kini telah bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

2. Gibran Rakabuming Raka

Putra Presiden Joko Widodo ini resmi diumumkan sebagai calon wakil presiden dari Capres 2024 Prabowo Subianto.

Pengumuman tersebut disampaikan pada Minggu (22/10/2023) malam di kediaman Prabowo.

Dikutip dari Tribunnews, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyebut Gibran sempat menemui dirinya sebelum dideklarasikan menjadi cawapres.

Namun dalam pertemuan itu, tidak ada pembahasan mengenai pengunduran diri Gibran dari PDI Perjuangan.

Hal itu disampaikan oleh Puan Maharani saat ditemui di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).

Puan pun terlihat santai menanggapi kabar hengkangnya Gibran dari partai tersebut.

Baca juga: Reaksi Capres Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo Soal Pilpres 1 Putaran, Prabowo-Gibran Gaungkan

Sedangkan, Gibran belum banyak memberikan keterangan mengenai statusnya di PDIP.

Meski mengaku telah berkomunikasi dengan Puan maupun Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Arsjad Rasjid.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Mbak Puan dan Pak Arsjad,” jelas Gibran di Solo, Senin (23/10/2023), dikutip TribunSolo.com.

Sementara, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun, menyebut keanggotaan Gibran otomatis selesai jika maju jadi cawapres tanpa usungan partainya.

3. Bobby Nasution

Sosok Wali Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), ini resmi dipecat oleh PDIP sebagai kader tertanggal 10 November 2023.

Pemecatan Bobby Nasution dikeluarkan DPC PDIP Medan nomor : 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 yang dan ditandatangani Ketua DPC Hasyim.

Menurut Hasyim, Bobby terbukti melanggar eode etik dan disiplin anggota partai.

Pemecatan tersebut diduga gegara imbas sikap Bobby yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menantu Presiden Jokowi itu juga mendeklarasikan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Deklarasi tersebut dilakukan di Djakarta Theater, Jakarta, pada Rabu (8/11/2023) lalu.

“...Pak Prabowo, yang berdiri kami pengusaha-pengusaha dari daerah. Selain pengusaha, kami juga pejuang yang hari ini kami mendeklarasikan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” katanya.

“Jadi, Pak Prabowo, kalau bahasa anak Medan-nya, 'mudah-mudahan aman ini barang, Pak',” lanjutnya dikutip dari Kompas.com.

4. Effendi Simbolon

Anggota DPR dari PDIP, Effendi Simbolon.
Anggota DPR dari PDIP, Effendi Simbolon. (Istimewa)

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P memanggil Effendi setelah mengundang Prabowo Subianto dalam sebuah acara dan menyebut Menteri Pertahanan itu cocok menakhodai bangsa.

Pemanggilan dilakukan pada Senin (10/7/2023) lalu di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Sekitar satu jam 20 menit, Effendi menghadap Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.

Sesudah pertemuan, Hasto, Komarudin dan Effendi memberikan keterangan pers.

Hasto menegaskan partainya belum memberikan sanksi terhadap Effendi usai pemanggilan.

Adapun pemanggilan terhadap Effendi merupakan tahapan pertama dari berbagai proses atau mekanisme yang ada di PDIP.

Hasto pun menyebut bahwa Effendi akan sepenuhnya mendukung bakal capres yang diusung partai yakni Ganjar Pranowo.

Ia juga menepis kabar Effendi berpindah partai demi mendukung Prabowo Subianto.

Sesaat sebelum meninggalkan kantor DPP PDIP, Effendi menyatakan sikapnya mendukung Ganjar dalam Pilpres 2024.

“Tegak lurus (mendukung Ganjar),” kata Effendi sambil memberikan jari jempolnya ketika sudah masuk dalam mobilnya.

Pada Kamis (24/08/2023), Effendi Simbolon membenarkan batal maju menjadi calon legislatif (caleg) dari PDIP di Pemilu 2024.

Effendi pun membantah nantinya menjadi juru kampanye (jurkam) salah satu capres pada Pilpres 2024.

Ia juga membantah nantinya akan berpindah parpol setelah batal maju menjadi caleg.

5. Maruarar Sirait

Baca juga: Terbaru 15 Hasil Survei Capres Anies, Prabowo, Ganjar H-30 Pilpres 2024, Cek 63 Lembaga Quick Count

Politisi senior PDI Perjuangan tersebut menyatakan mundur dari PDIP, pada Senin (15/1/2024).

Ia mengungkapkan, keputusan mundur dari PDIP diambilnya setelah berdiskusi dengan teman-teman terdekat.

Di kesempatan yang sama, Ara pun memberikan pernyataan mengenai alasannya mundur dari PDIP.

Ia mengaku memutuskan mengikuti langkah Presiden Jokowi.

Hal tersebut juga termasuk soal bagaimana pilihan politik Jokowi ke depannya.

“Saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya,” kata Ara dikutip dari Tribunnews.

Ara pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kader PDIP karena memutuskan mundur.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, memastikan pihaknya telah menerima pengunduran diri Maruarar Sirait.

Ara, menurut Hasto, telah mengajukan surat pengunduran diri dan menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai.

Sementara Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, Selasa (16/1/2024), berharap PDIP akan semakin kuat dan militan meski ditinggalkan oleh Maruarar.

Djarot juga memastikan kader PDIP akan semakin solid dalam memenangkan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Sedangkan, pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana meminta mundurnya Maruarar Sirait dari PDIP tidak dikaitkan dengan Presiden Jokowi.

Menurutnya, mundurnya Ara merupakan sikap pribadi yang tidak ada hubungannya dengan Jokowi.

“Apapun sikap politik yang diambil bang Ara itu adalah sikap pribadi, sikap yang bersangkutan,” katanya pada Selasa (16/1/2024).

“Jadi jangan dihubung-hubungkan dengan presiden,” jelasnya menambahkan Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta.

Ari juga memastikan hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP baik-baik saja, begitupun status keanggotaannya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, TribunWow.com/Tiffany Marantika Dewi, Tribunnews.com/Pravitri Retno Widyastuti/Igman Ibrahim/Jayanti TriUtami/Taufik Ismail, Kompas.com)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved