Video Viral
Video Viral Wanita Terbiasa Cium Bantal Kesayangan Sejak Tahun 1998, Ketergantungan Bahayakah?
Berikut ini video viral wanita terbiasa cium bantal kesangan sejak tahun 1998. Kebiasaannya tersebut terbawa hingga dewa.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini video viral wanita terbiasa cium bantal kesangan sejak tahun 1998.
Kebiasaannya tersebut terbawa hingga dewa.
Bahkan ia begitu ketergantungan dengan bantal tersebut.
Sampai dibawa kemana-mana bahkan ketika hendak keluar rumah.
Momen tersebut, kerap diabadikan seorang wanita bernama Intan.
Melalui akun TikTok nya @innnnnn_tan ia membagikan kegemarannya mencium bantal kesayangannya.
Bentuk bantalnya pun sudah begitu hancur.
Baca juga: Kronologi Video Viral Bentrok di Lokasi Jetty Perusahaan Tambang Konawe Utara Sulawesi Tenggara
Sampai tak berbentuk bantal lagi, namun Intan tetap mencium barang kesayangannya.
Dilansir dari Tribun Trends, wanita tersebut berasal dari Malaysia.
Sejak tahun 1998, bantal kesayangan itu sudah menemaninya.
Gadis itu masih menyimpan bantal tersebut meski tampilannya sudah sangat buluk.
Melansir World of Buzz Jumat (15/12/2023), hal ini terlihat dalam video yang diunggah di akun TikTok @innnnnn_tan.
Bentuk yang buluk tak membuat Intan jauh dari bantal kesayangannya.
Meski sudah gadis, ia masih menyukai bantal buluk tersebut.
Bantal dengan model yang sudah acak-acakan tetap diciuminya.
Wanita itu mencium bantal hingga masuk ke dalam hidungnya.
Meski bentuknya sudah tak karuan, gadis itu tetap menyimpannya.
Bahkan, bentuknya sudah tak seperti bantal lagi melainkan seperti kain perca.
Namun baginya yang terpenting adalah baunya yang membawa nilai sentimental tak tergantikan.
Meski hanya perca, Intan menegaskan bahwa dirinya belum siap melepaskan 'bantal buluk' miliknya ini.
Berbicara kepada World of Buzz, Intan mengatakan kondisi bantal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk menyimpannya.
“Saya benar-benar tidak bisa membayangkan jika bantal saya benar-benar hilang.” ujarnya.
“Sudah bersama saya sejak 1998. Sudah lama sekali,” imbuhnya.
Baca juga: Video Viral Gadis Dapat Candi dari Sang Ayah, Ternyata Bukan Orang Biasa Anak Paranormal Terkenal
Bantal tersebut berusia 25 tahun, dan tinggal beberapa tahun lagi memasuki dekade ke-3.
Hingga saat ini, Intan juga mengatakan bahwa ia belum berencana mengganti bantal tersebut.
Dia juga mengaku belum membeli yang baru sebagai cadangan jika bantal tersebut hilang selamanya.
Ketergantungan Barang Masa Kecil Bahaya?
Dilansir dari Kompas.com, menurut terapi pernikahan dan keluarga Alisa Ruby Bash, pada awalnya, barang-barang tersebut memiliki bau seperti pengasuh utama anak, bisa ibu atau pengasuh, sehingga timbul rasa aman. Mereka pun bisa tertidur walau ibu tidak secara fisik hadir.
Bash mengungkapkan banyak orang yang tak malu tidur menggunakan barang masa kecil, seperti boneka binatang atau selimut dan hal itu normal.
Orang dewasa tumbuh melewati masa membutuhkan sumber-sumber kenyamanan yang sama.
"Tetapi pada saat stres yang ekstrem sangat normal bagi orang dewasa untuk kembali ke sumber masa kecil yang menenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan rasa sakit," kata Bash dilansir dari Kompas.com.
Para ahli memiliki dua pandangan terkait mencari kenyamanan pada benda-benda masa kecil
Di satu sisi, jauh lebih sehat untuk mencari kenyamanan pada boneka beruang daripada dalam hal-hal seperti alkohol, narkoba, atau seks.
Jika barang-barang masa kecil tersebut adalah bagian dari cara kita menciptakan kondisi ideal untuk tertidur dengan nyenyak, itu bukan masalah karena tidur yang cukup sangatlah penting.
Walau begitu, sebenarnya keterikatan pada benda-benda nostalgia itu juga bisa jadi bumerang.
1. Secara aktif mengacaukan hubungan
Jika kita lebih nyaman tidur dengan selimut masa kecil daripada pasangan, ini bisa menjadi masalah.
Menurut terapis Kathryn Smerling, ini berarti pasangan kita tidak memberikan kenyamanan kepada kita sebagaimana mestinya.
Di sisi lain, aktif memilih objek kenyamanan masa kecil daripada pasangan—merupakan gejala dari masalah keintiman yang lebih besar.
2. Membuat kita terisolasi
Bash juga merekomendasikan untuk bertanya pada diri sendiri, apakah tidur dengan barang tersebut membuat kita terisolasi dengan manusia lain.
Apakah ketergantungan tesebut kita sembunyikan?
Jika kita melarang teman menginap di rumah kita atau menolak melakukan perjalanan tertentu karena barang tersebut, ini bisa membatasi hubungan interpersonal dan pengalaman hidup kita.
3. Tidak bisa tidur tanpa barang tersebut
Jika kita selalu mengatakan pada diri sendiri tidak dapat tertidur tanpa sinyal keselamatan ini, sudah bisa dipastikan terjadi sesuatu dengan diri kita.
"Jika Anda tidak dapat beralih dari kondisi kewaspadaan ke kondisi tenang yang diperlukan untuk tidur tanpa objek, Anda telah mengganggu kemampuan mengatur diri sendiri," katanya.
Pada dasarnya, menjadi terlalu bergantung pada objek saat dewasa adalah hal yang kontraproduktif karena kita berhenti jadi mandiri.
Berhenti ketergantungan Kabar baiknya, setiap orang mampu tidur secara alami. Jika ketergantungan tersebut sudah menjadi tidak sehat, kita hanya memerlukan kesabaran untuk melatih diri sendiri.
"Sesekali coba berlatih tidur sendiri. Untuk meminimalkan ketergantungan psikologis dan mendorong kebiasaan sehat secara internal, biasanya hanya dibutuhkan dua hari," ucap Dimitriu.
Selalu membayangkan objek kenyamanan tersebut hanya akan membuat kita semakin ketergantungan. Itulah sebabnya Bash juga merekomendasikan agar kita meminta bantuan seorang profesional yang dapat memandu kita selama proses ini.
"Ini bisa menjadi tanda kesepian yang mendalam atau ketakutan atau keinginan untuk tetap terisolasi," ucap Bash.
Menurutnya, seorang terapis dapat membantu kita mengatasi mengapa di balik ketergantungan.
(*)
(Tribuntrends.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.