Pemuda di Buton Selatan Tewas Dikeroyok
Pemuda Busel Tewas Dikeroyok Pulang Acara Joget, Begini Kondisinya Saat Ditemukan di Kolong Rumah
Seorang pemuda di Buton Selatan, Sulawesi Tenggara ditemukan tewas di bawah kolong rumah warga usai menghadiri acara joget, Rabu (13/12/2023).
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BUTON SELATAN - Seorang pemuda di Buton Selatan, Sulawesi Tenggara ditemukan tewas di bawah kolong rumah warga usai menghadiri acara joget, Rabu (13/12/2023) dini hari.
Insiden yang terjadi di Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Busel, Provinsi Sultra ini, tidak hanya menewaskan pemuda tersebut, tetapi juga dua korban lainnya menderita luka tusuk hingga harus dirawat.
Korban masing-masing berinisial R, LH, dan LS.
Hafsir, keluarga korban R mengungkapkan bahwa korban R ditemukan setelah memasuki waktu Subuh dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban ditemukan tidak bernyawa, untuk lokasi R ini di bawah kolong rumah warga di Desa Gerak Makmur," ungkapnya saat ditemui, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS 2 Pemuda di Buton Selatan Sultra Dikeroyok Usai Pesta Joget, 1 Korban Meninggal Dunia
Kemudian berdasarkan penuturan keluarga korban, R menerima sekitar 10 luka tusuk di tubuhnya.
Jemari tangan korban juga hampir putus, diduga terjadi saat korban berusaha menangkis layangan benda tajam ke arahnya.
Selain itu, wajah korban R terdapat pula luka sayatan.
Sementara korban LH, setelah menerima perawatan di Rumah Sakit Batauga akhirnya telah dipulangkan hari ini, Jumat (15/12/2023).
Berdasarkan pantauan, tampak LS terbaring lemas di rumahnya serta tidak jauh dari sana suasana duka menyelimuti rumah keluarga korban R yang telah disemayamkan sore setelah ditemukan tidak bernyawa.
Baca juga: Kronologi Ibu Hamil Diduga Dibunuh Suami di Baubau Sulawesi Tenggara, Korban Sering Alami Kekerasan
Lebih lanjut, saat peristiwa nahas itu terjadi korban LS mengaku tidak mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada korban R, sebab ia sudah melarikan diri lebih dulu hingga akhirnya dapat selamat.
"Pas keluar rumah itu, kita sudah terpisah jadi saya tidak tahu persis bagaimana keadaannya," imbuhnya.
Ia juga menambahkan, dalam peristiwa tersebut sekiranya 20-an orang yang saat itu melakukan penyerangan terhadap dirinya dan korban R.
"Banyak sekitar 20-an orang," tambahnya.
Hafsir berharap pihak kepolisian dapat menangkap para pelaku.
Baca juga: Daftar Barang Bukti Diamankan Polisi Dalam Kasus Tewasnya Ibu Hamil di Baubau Sulawesi Tenggara
"Kejadian ini pengeroyokan dan tragis. Saya berharap pihak kepolisian dapat menangkap seluruh pelaku," ungkapnya.
Diketahui pula, terdapat sekiranya empat terduga pelaku yang terlibat dalam insiden ini telah diamankan oleh Polres Buton. (*)
(TribunnewsSultra.com/ Harni Sumatan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.