Sejarah Media Sosial Sejak Tahun 1844, Sebelum Ada Facebook dan Instagram, Dulu Pakai Mesin Telegraf
Berikut ini sejarah media sosial sejak tahun 1844, sebelum adanya Facebook dan Instagram. Ternyata dulu, orang-orang sudah menggunakan media sosial.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini sejarah media sosial sejak tahun 1844, sebelum adanya Facebook dan Instagram.
Ternyata dulu, orang-orang sudah menggunakan media sosial.
Meski tak secanggih saat ini, namun dulu orang-orang telah menggunakan serangkaian titik dan garis elektronik.
Lantas bagaimana sejarah media sosial di dunia ?
Seperti diketahui, perkembangan media sosial saat ini begitu pesat.
Dari masa ke masa perkembangannya terus berubah dan bertumbuh.
Namun, media sosial ternyata bukan sesuatu hal yang baru.
Baca juga: Fakta Kehamilan Larissa Chou, Bagikan di Media Sosial, Ingin Anak Perempuan, Usia Kandung 5 Minggu
Bahkan sudah ada sejak tahun 1844.
Jika dihitung mundur dari sekarang, artinya media sosial sudah ditemukan sejak 179 tahun yang lalu.
Tepatnya pada 24 Mei 1844, media sosial sudah tercipta.
Kala itu, media sosial digunakan untuk mengirimkan pesan pertama kali ke publik.
Media sosial awalnya adalah serangkaian titik dan garis elektronik yang diketik pada mesin telegraf.
Telegraf merupakan sebuah mesin untuk mengirim dan menerima pesan pada jarak jauh.
Kata telegraf yang sering didengar saat ini, secara umum merupakan telegraf elektrik.
Penemu Telegraf
Telegraf ditemukan oleh seorang warga Amerika Serikat bernama Samuel F.B. Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.
Pada waktu 24 Mei 1844, Samuel Morse mengirimkan pesan telegraf untuk kali pertama kepada publik.
Hal inilah yang terjadi, saat Samuel Morse mengabarkan pesan untuk pertama kali ditandai dengan lahirnya media sosial.
Tak hanya menjadi lahirnya media sosial, namun asal usul internet modern.
Berpuluh-puluh tahun setelah telegraf ditemukan, pengembangan internet pun dilakukan.
Baca juga: 10 Quotes Motivasi Bung Karno Cocok Untuk Beri Semangat di Media Sosial, Instagram, Threads, Twitter
Dilansir dari Gramedia.com, akar komunikasi digital bersamaan dengan asal usul internet modern dan pengertian media sosial saat ini dipelopori oleh munculnya Advanced Research Projects Agency Network (Arpanet) yang dilakukan pada tahun 1969.
Jaringan digital ini diciptakan oleh Departemen Pertahanan AS untuk menghubungkan para ilmuwan dari empat universitas untuk saling berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan data lainnya.
Jaringan digital nasional yang lebih kuat pun dikembangkan pada tahun 1987.
Di mana kala itu, National Science Foundation meluncurkan jaringan digital nasional yang lebih kuat dengan nama NSFNET.
Media Sosial Pertama di Dunia
Setelah berjalan selama satu dekade, tepatnya pada tahun 1997, National Science Foundation meluncurkan platform media sosial pertamanya kepada publik.
Meski begitu ada perbedaan pendapat terkait hal ini.
Dilansir dari The History of Social Networking di situs Digital Trends, tumbuh dan kembangnya internet pada sekitar tahun 1980 hingga 1990 berpotensi untuk memperkenalkan layanan komunikasi online misalnya seperti CompuServe, America Online, dan Prodigy.
Nah di sini, layanan komunikasi ini berhasil menyediakan kepada pengguna untuk berinteraksi melalui email, pesan papan buletin, hingga obrolan online realtime.
Hal tersebut yang menjadi salah satu pendorong lahirnya jaringan media sosial paling awal, yakni Six Degrees yang meluncur pada tahun 1997.
Six Degrees sendiri merupakan sebuah platform media sosial pertama yang bisa membuat pengguna untuk saling terhubung dengan kontak dunia nyata, misalnya seperti membuat profil di dalam database.
Setelah kemunculan media sosial Six Degrees yang ternyata hanya berumur pendek.
Lahirnya Friendster dan Media Sosial lainnya
Pada tahun 2001, dunia teknologi komunikasi kembali membuat inovasi dengan menghadirkan sebuah media sosial baru yang bernama Friendster.
Berbeda dengan nasib saudara tuanya, Friendster berhasil menarik jutaan pengguna dengan hanya melakukan pendaftaran alamat email dan jaringan online dasar.
Sementara itu, sebagai salah satu bentuk awal yang lain dari layanan komunikasi media sosial, setelah diluncurkan pada tahun 1999, weblog atau blog yang bernama situs penerbitan Livejournal mulai banyak diminati oleh banyak orang mendapatkan popularitas yang tinggi.
Sementara itu, berselang beberapa tahun, platform penerbitan Blogger yang dibuat oleh perusahaan teknologi Pyra Labs secara resmi dibeli oleh Google pada tahun 2003.
Selanjutnya, pada tahun 2002, layanan jejaring sosial dari media sosial yang bernama LinkedIn berhasil menarik perhatian banyak pengguna. Media sosial ini sendiri didirikan untuk para profesional yang sedang mengembangkan karir.
Setelah hampir dua dekade, LinkedIn telah bertumbuh dan berkembang menjadi salah satu media sosial ternama di dunia dengan lebih dari 675 juta pengguna di seluruh dunia. LinkedIn saat ini tetap menjadi situs media sosial untuk seseorang yang ingin mencari kerja maupun pihak perusahaan yang sedang mencari sumber daya manusia.
Masih di media sosial layanan sosial jaringan, Myspace berhasil meluncur pada tahun 2003 dan berhasil menjadi salah satu situs web yang paling banyak dikunjungi di planet ini pada tahun 2006.
Media sosial ini menyediakan fasilitas agar pengguna dapat saling berbagi musik secara langsung di halaman profil mereka.
Namun, tepat pada 2008, keperkasaan Myspace berhasil dikalahkan oleh Facebook.
Sebagai raksasa di dunia internet, Google juga pernah mencoba meluncurkan media sosial pada tahun 2012 dengan nama Google+.
Hanya saja, media sosial ini tidak memiliki umur yang panjang setelah dilaporkan melakukan pelanggaran keamanan data sekitar 500.000 penggunanya.
Saat ini, semakin berjalannya waktu banyak platform media sosial yang bertumbuh dengan berbagai fitur.
Orang-orang tidak hanya mengobrol secara online dengan real time, namun saling bertukar gambar.
Bahkan melakukan panggilan telepon dengan video ataupun audio, nampaknya adalah hal yang biasa saja saat ini.
Namun hati-hati dalam menggunakan media sosial.
Banyak dampak yang bisa saja terjadi jika tak bijak dalam mengunakan media sosial.
(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.