Berita Konawe
Pelajar SMP di Konawe Sultra Tampilkan Adat Mombesara saat Festival Kampung Literasi Wonua Mbae
Festival Kampung Literasi Wonua Mbae Konawe di gelar, Sabtu (2/12/2023) malam. Inisiasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Dikbud Konawe.
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Ajang festival Kampung Literasi Wonua Mbae Konawe di gelar, Sabtu (2/12/2023) malam.
Kegiatan ini merupakan kerjasama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mitra Bakti Edukasi dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), bidang kebahasaan dan Kesastraan Kabupaten Konawe.
Festival Kampung Literasi Wonua Mbae mengusung tema bangkitkan sastra dan kearifan lokal.
Menyajikan sastra budaya dan kearifan lokal yang ditampilkan pelajar tingkat SD hingga SMA se Konawe, yang didukung Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ( Kemenristekdikti ).
Baca juga: Univeristas Dayanu Ikhsanudin Baubau Sultra Mewisuda 400 Lebih Mahasiswa di Penamatan ke-48
Mulai dari pembacaan puisi, musikalisasi puisi, teaterikal, sastra Menango (mendongeng dalam bahasa Tolaki) dan Mombesara.
Dalam wawancara TribunnewsSultra.com dengan Ketua PKBM Mitra Bakti Edukasi Ahkam menjelaskan seluruh rangkaian kegiatan perlombaan, bentuk perhatian terhadap literasi, budaya dan kearifan lokal di Konawe.
“Tidak lain untuk mengembangkan dan mengampanyekan sastra. Dan kita meremajakan kearifan lokal, utamanya yang ada di daerah khususnya di Kabupaten Konawe,” katanya.
“Contohnya seperti Mombesara tadi ditampilkan siswa-siswa SMP se-Kabupaten Konawe. Salah satu budaya lokal dan berbahasa Tolaki dan menango (mendongeng dalam bahasa Tolaki)."
"Mungkin sudah jarang digunakan anak-anak hingga orang dewasa,” ujar Ahkam, yang merupakan pegiat literasi dan guru di SPP/SPMA Wawotobi.
Baca juga: Lokasi Puncak Indah Kapuk Desa Sani-Sani Kolaka, Ada Jalur Hiking, Ini Daftar Harga Sewa Clamping
Lebih lanjut, Ahkam menyebut Festival Kampung Literasi Wonua Mbae diikuti sekolah se Kabupaten Konawe.
“Adapun peserta sekolah-sekolah di Konawe . SD, SMP, dan SMA bahkan ada dari PKBM Paket A, paket B dan Paket C.”
“Tidak ada perbedaan, semuanya kita rangkul berdasarkan kearifan lokal,” tutupnya.
Diketahui dari Festival Kampung Literasi Wonua Mbae 2023 ini menghadirkan karya sastra dari murid dan guru, yang dituang dalam buku Antologi berbentuk digital diserahkan ke Kemenristekdikti. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.