Apa Itu Mycoplasma Pneumoniae? Ciri-ciri Hingga Cara Mencegah, Bakteri yang Bisa Infeksi Tubuh

Berikut ini penjelasan tentang Mycoplasma Pneumoniae. Ramai soal pembahasan mengenai Mycoplasma Pneumoniae.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini penjelasan tentang Mycoplasma Pneumoniae. Ramai soal pembahasan mengenai Mycoplasma Pneumoniae. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini penjelasan tentang Mycoplasma Pneumoniae.

Ramai soal pembahasan mengenai Mycoplasma Pneumoniae.

Lantas apa itu Mycoplasma Pneumoniae ?

Perlu diketahui, Mycoplasma Pneumoniae adalah sebutan untuk bakteri atau kuman yang dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh.

Jika tak segera dicegah, bakteri ini bisa menginfeksi organ vital pada tubuh manusia.

Salah satunya adalah bakteri yang dapat menginfeksi paru-paru.

Anda perlu mengetahui ciri-ciri seseorang terkena Mycoplasma Pneumoniae.

Baca juga: Mengenal Nyamuk Wolbachia Penangkal Virus DBD Karya Bill Gates, Bakal Disebar di Lima Kota Indonesia

Karena kebanyakan bakteri ini bisa menyerang anak-anak hingga orang dewasa.

Seseorang yang terkena bakteri Mycoplasma Pneumoniae akan menderita trakeobronkitis.

Trakeobronkitis adalah kondisi batuk yang dialami dapat berupa batuk kering atau berdahak.

Pada batuk berdahak, dahak yang keluar bisa berwarna putih, kuning, atau hijau.

Selain batuk, penderita bronkitis juga dapat merasakan gejala lain, seperti tubuh demam dan menggigil.

Pasalnya, untuk penularan infeksi dari Mycoplasma Pneumoniae melalui tetesan pernapasan orang.

Sehingga, proses infeksi yang terjadi bisa lebih cepat.

Terlebih jika seseorang mengalami batuk ataupun bersin.

Sebaiknya, saat mengalami batuk atau bersin, Anda bisa menutupnya dengan lengan.

Ataupun bisa memakai masker agar tak menginfeksi orang lain.

Pengobatan infeksi ini biasanya menggunakan antibiotik, seperti dijelaskan Centre for Health Protection Hong Kong.

Gejala Infeksi Mycoplasma Pneumoniae:

Baca juga: 22 Sapi Terjangkit Virus Jembrana di Sulawesi Tenggara, Terbanyak di Kolaka Timur, Kenali Gejalanya

Orang yang terinfeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae dapat menunjukkan gejala setelah 1-4 minggu setelah terinfeksi, seperti dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

- Sakit tenggorokan;

- Batuk yang memburuk secara perlahan dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan;

- Demam;

- Kelelahan;

- Sakit kepala;

- Berkeringat banyak;

- Sakit tenggorokan yang gatal;

- Sakit trakea (saluran udara besar antara mulut dan paru-paru);

- Dada yang sakit;

- Malaise (perasaan tidak enak badan).

Anak-anak di bawah usia 5 tahun yang terkena infeksi Mycoplasma Pneumoniae mungkin memiliki gejala yang berbeda dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.

Sebaliknya, mereka mungkin mengalami gejala seperti flu berikut:

- Bersin;

- Hidung tersumbat atau berair;

- Sakit tenggorokan;

- Mata berair;

- Mengi;

- Muntah;

- Diare.

Cara Mencegah Infeksi Mycoplasma Pneumoniae:

1. Tutupi mulut dan hidung Anda dengan tisu saat Anda batuk atau bersin.

2. Masukkan tisu bekas Anda ke dalam keranjang sampah.

3. Jika Anda tidak memiliki tisu, batuk atau bersin ke lengan atas atau siku, jangan ke tangan.

4. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.

5. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

Viral di China

Dilansir dari Tribunnews.com, kasus pneumonia 'misterius' menyerang banyak anak di China dan viral di media sosial

Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kasus tersebut.

Namun berdasarkan laporan epidemiologi, terjadi peningkatan kasus mycoplasma pneumoniae sebesar 40 persen.

Mycoplasma Pneumonia sendiri adalah bakteri yang keberadaannya sudah ada sebelum munculnya Covid-19.

Terkait hal ini, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman ungkap jika situasi ini bisa saja terjadi di Indonesia.

"Oleh karena itu apa yang terjadi di China ini bisa saja terjadi di negara kita, di Indonesia bahkan dunia ini. Meski dengan gradasi, atau tingkat dampak berbeda," ungkapnya pada Tribunnews, Kamis (30/11/2023).

Menurutnya, bukan tidak mungkin penyakit yang tadinya pernah menjadi wabah akan berubah menjadi endemi.

Seperti halnya virus Covid-19, influenza hingga bakteri mycoplasma.

"Ini adalah satu keniscayaan dari suatu penyakit yang awalnya adalah wabah besar, pandemi menjadi endemi. Karena dalam setiap periode, kekebalan komunal akan mengalami penurunan," ungkap Dicky pada Tribunnews, Kamis (30/11/2023).

(*)

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved