4 Fakta Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan, Kronologi, Penyebab, Jumlah Korban, hingga Harga Unit
Berikut ini 4 fakta jatuhnya pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan. Mulai dari kronologi, penyebab, jumlah korban hingga harga unit pesawat tersebut.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
"Kemungkinan dugaan dari masyarakat, pesawat ini dalam terbang rendah karena mengalami kendala teknis atau human error karena kondisi cuaca cukup cerah."
"Sehingga tidak menimbulkan bahaya ketika dilintasi pesawat terbang," tuturnya.
Babul menjelaskan, hingga saat ini, pihak TNI AU hingga Basarnas sudah bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Dia juga mengatakan lantaran kontur tanah di lokasi kejadian cukup terjal, maka kemungkinan proses evakuasi tidak mudah untuk dilakukan.
Berikut ini rangkumannya dihimpun TribunnewsSultra.com dari berbagai sumber.
1. 3 Kru Pesawat Dipastikan Meninggal
Sebanyak 3 korban yang merupakan kru pesawat milik TNI AU EMB-314 Super Tucano yang jatuh di area Watu Gede, Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan pada Kamis (16/11/2023) siang, telah ditemukan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati membenarkan kabar penemuan 3 korban pesawat TNI AU Super Tucano itu. Dirinya mengungkapkan, ketiganya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Ada 3 jenazah korban telah ditemukan. Yaitu, Mayor Pnb Yuda A. Seta, Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Pnb Subhan. Sedangkan satu lainnya, yaitu Letkol Pnb Sandhra Gunawan masih belum ditemukan dan dalam pencarian," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Lanud Abdulrachman Saleh, Kamis (16/11/2023).
Baca juga: Video Viral Pria Ungkap Pengalaman Horor Turun Pesawat Tetiba Bandara Kosong, Tunjukan Bukti Rekaman
Dirinya menjelaskan, bahwa ketiga jenazah segera dievakuasi dari lokasi oleh tim SAR.
"Kemudian, ketiga jenazah akan dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh. Selanjutnya, dibawa menuju ke rumah duka," tambahnya.
Dirinya juga mengungkapkan, jabatan dari korban pesawat TNI AU Super Tucano yang jatuh tersebut.
"Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya merupakan Kadispers Lanud Abdulrachman Saleh, lalu Letkol Pnb Sandhra Gunawan merupakan Komandan Skadron Udara 21. Lalu, Kolonel Pnb Subhan merupakan Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh, dan Mayor Pnb Yuda A. Seta merupakan Karuops Lanud Abdulrachman Saleh," pungkasnya.
2. Penyebab Jatuh
Cuaca buruk diduga menjadi penyebab jatuhnya dua pesawat buatan pabrikan Embraer Brasil tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.