Video Viral

Video Teriakan Histeris Keluarga Ibu dan Anak Tewas di Subang, 'Yosep Kamu Jahat' Viral di TikTok

Diketahui, momen video viral tersebut terjadi saat olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang di rumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini video teriakan histeris keluarga ibu dan anak tewas di Subang viral di TikTok. Diketahui, momen video viral tersebut terjadi saat olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang di rumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Sang keluarga pun begitu histeris terlebih saat mengetahui, sosok pembunuh dari Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu adalah Yosep. Yosep diketahui adalah ayah dan suami dari kedua korban. 

Kombes Surawan menyatakan akan menyelidiki kegiatan yayasan pendidikan tersebut dan dugaan pencucian uang.

"Secara operasional masih aktif, tapi coba rekan-rekan kesana apa masih ada praktek belajar atau tidak," sambungnya.

Selama dua tahun Danu merasa tertekan dan mendatangi Mapolda Jabar untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Hingga saat ini petugas kepolisian baru melakukan penahanan terhadap Danu dan Yosep, sedangkan tiga tersangka lain dikenakan wajib lapor.

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, mengungkapkan alasan kliennya berani membongkar kasus pembunuhan Subang.

Selama ini, Danu seolah-olah dikorbankan oleh para pelaku lain sehingga hanya ada satu pelaku dalam kasus ini.

Selain itu, Danu juga diancam Yosep untuk tidak menyebutkan para pelaku lain.

"Danu ini sudah akan dikorbankan. Pagi setelah kejadian, ada ancaman dari tersangka Yosep yang menyampaikan kepada Danu jangan sampai bocor, jangan sampai ketahuan," terangnya, Jumat (20/10/2023).

Selama menjalani pemeriksaan, Danu tidak pernah menuliskan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) secara runtut karena di bawah tekanan.

Menurutnya Danu sudah mendapat intervensi dari pelaku lain sejak pertama kali diperiksa.

"Pada saat kita belum pegang Danu, Danu itu lebih dari 15 kali sering dijemput, alasannya untuk diperiksa."

"Tapi Danu tidak dibawa ke Polres, Polsek, atau Polda, tapi di tempat-tempat yang Danu juga tidak mengetahui di mana."

"Di situ banyak intervensi dan tekanan sehingga terkena mental Danu," tuturnya.

Achmad Taufan menambahkan selama ini Danu disekolahkan dan diberi uang oleh Yosep Hidayah.

Hal ini mengakibatkan Danu tidak tega mengungkapkan kebenaran kasus pembunuhan ini.

"Dia ini keponakan dari keluarga korban sehingga Danu ini sering disuruh-suruh seperti pembantu."

"Kadang-kadang Pak Yosef juga sering ngasih (uang) untuk Danu, jadi Danu ini hormat pada Pak Yosef," imbuhnya.

(*)

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Hilda Rubiah/Rheina Sukmawati) (Kompas.com/Agie Permadi) (TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved