Amran Sulaiman Punya Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara, Profil dan Harta Kekayaan Menteri Pertanian

Andi Amran Sulaiman yang dilantik sebagai Menteri Pertanian atau Mentan RI pada Rabu (25/10/2023) adalah pemilik sekaligus founder Tiran Group.

|
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Andi Amran Sulaiman yang dilantik sebagai Menteri Pertanian atau Mentan RI pada Rabu (25/10/2023) adalah pemilik sekaligus founder Tiran Group. Perusahaan tersebut memiliki berbagai lini bisnis yang tersebar di Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga Sulawesi Tengah (Sulteng). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Andi Amran Sulaiman yang dilantik sebagai Menteri Pertanian atau Mentan RI pada Rabu (25/10/2023) adalah pemilik sekaligus founder Tiran Group.

Perusahaan tersebut memiliki berbagai lini bisnis yang tersebar di Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga Sulawesi Tengah (Sulteng).

Lini bisnis perusahaan tersebut meliputi pertambangan, perkebunan, peternakan, energi, transportasi, hingga perdagangan.

Salah satunya PT Tiran Indonesia yang merupakan perusahaan tambang nikel di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sultra.

Dikutip dari laman Minerba One Data Indonesia atau MODI ESDM, Andi Amran Sulaiman memiliki 99 persen saham di perusahaan ini.

Tiran Group juga memiliki berbagai lini bisnis lainnya di Provinsi Sulawesi Tenggara, Sulsel, hingga Sulteng.

Perusahaan tersebut yakni PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), PT Tiran Makassar (distributor Unilever), PT Tiran Bombana (emas, timah hitam).

Baca juga: Profil Menteri Pertanian Baru Amran Sulaiman, Asal Bone hingga Turunan Raja, Harta Kekayaan Rp 279 M

PT Amrul Nadin (SPBU di Maros), CV Empos Tiran (produsen rodentisida), CV Profita Lestari (distributor pestisida), CV Empos (distributor Semen Tonasa), dan lainnya.

Seperti diketahui, kisah sukses Amran membangun berbagai lini bisnis Tiran Group, berawal dari berawal dari bisnis racun tikus.

Ide bisnis tersebut muncul pada tahun 1992 saat serangan hama tikus melanda Indonesia. 

Andi Amran Sulaiman pun menciptakan formula yang ampuh dalam membasmi hama tikus.

Melansir Tribun-Timur.com, racun tikus tersebut diberi nama Tiran yang merupakan singkatan dari Tikus Diracun Amran.

Seiring berjalannya waktu, bisnisnya berkembang pesat, digunakan oleh jutaan petani di Indonesia, dan diekspor ke beberapa negara.

Diapun pernah menerima penganugrahan Satyalancana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2007 karena konstribusinya dalam pengentasan hama pertanian.

Dari bisnis racun tikus itupun, Andi Amran Sulaiman selanjutnya melebarkan bisnisnya.

Hingga memiliki stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) hingga berbagai lini usaha lainnya.

Akhirnya, Tiran Group menjadi sebuah raksasa dengan banyak anak perusahaan.

Andi Amran Sulaiman mencapai omzet tahunan sebesar Rp500 miliar dan memiliki aset senilai Rp 1 triliun.

Total harta kekayaan yang dimiliki Amran mencapai Rp279,580 miliar lebih.

Jumlah tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara (LHKPN) yang dilaporkan Amran pada 30 Oktober 2019 dengan jenis laporan khusus akhir menjabat.

Dua Kali Jadi Menteri Pertanian

Baca juga: Andi Amran Sulaiman Angkat Bupati Konawe Utara Ruksamin Jadi Anggota Kehormatan Ikatan Alumni Unhas

Kisah sukses Amran sebagai pengusaha racun tikus pun berubah memasuki kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu.

Kala itu, Amran mendirikan organisasi relawan pertama pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla di timur Indonesia yakni Sahabat Rakyat.

Pada Pilpres 2014, Jokowi-JK pun akhirnya terpilih sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI.

Saat Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Kerja pada Minggu (25/10/2014), nama Andi Amran Sulaiman pun  diumumkan sebagai Mentan RI.

Amran pun menjabat sebagai Menteri Pertanian RI dari 27 Oktober 2014 hingga 23 Oktober 2019.

Namun setelah Pilpres 2019, nama Amran tak lagi masuk sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Dalam kabinet Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin tersebut, Mentan RI diisi oleh Syahrul Yasin Limpo.

SYL yang merupakan politikus Partai NasDem menjabat sejak 23 Oktober 2019 hingga 6 Oktober 2023.

Namun, dia mundur sebagai Menteri Pertanian gegara terseret dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Posisi Mentan selanjutnya dijabat oleh Arief Prasetyo Adi selaku menteri ad interim. 

Pada Rabu (25/10/2023), Andi Amran Sulaiman pun dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertanian definitif menggantikan SYL.

Amran pun kembali menjadi Mentan untuk kali kedua.

Seusai pelantikan, Amran mengatakan pihaknya akan langsung rapat bersama di Kementan.

“Langsung rapat bersama eselon I, II dan III jadi kami langsung kerja,” kata Amran di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2024).

Amran mengatakan pihaknya akan terus konsolidasi dengan jajaran Kementan. 

“Kami konsolidasi dulu insyaallah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, kami akan koordinasi dengan tim Kementan,” jelasnya.

Diapun bicara soal tanda alam ketika selesai dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Tanda alam yang dibicarakan Amran Sulaiman yakni soal turunnya hujan pada Selasa (24/10/2023) atau sehari sebelum pelantikan.

“Alhamdulillah hari ini insyaallah kami langsung menjalankan tugas. Tapi di balik ini semua ada berkah hari ini, di mana hari ini ada pelantikan tiba-tiba dalam kondisi El Nino tiba-tiba hujan,” ujarnya.

“Indonesia timur hujan semalam di Jakarta Jawa Barat, Jawa Tengah,” jelasnya menambahkan di Istana Negara.

“Dan juga ini luar biasa alam menyambut kita dengan baik, insyaallah ini tanda-tanda baik untuk Kementerian Pertanian,” lanjutnya.

Profil dan Sosok Amran

Sosok Andi Amran Sulaiman yang menjadi Menteri Pertanian (Mentan) RI ke-27 lahir di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada 27 April 1968, atau saat ini berusia 55 tahun.

Dia anak dari pasangan Andi B Sulaiman Dahlan Petta Linta, Andi Nurhadi Petta Bau.

Ayahnya seorang pensiunan TNI yang hanya menerima uang pensiun sebesar Rp 100 ribu per bulan dan tidak mencukupi untuk menghidupi istri dan 12 anaknya.

Namun, Andi Amran Sulaiman tidak pernah putus asa dalam menghadapi kemiskinan.

Dia mengamini prinsip bahwa seseorang boleh lahir miskin, tetapi tidak boleh mati dalam kemiskinan.

Perjalanan karier Andi Amran Sulaiman dimulai ketika dia baru berusia 9 tahun.

Dia bekerja keras untuk menghancurkan batu gunung yang kemudian dijual kepada pemilik proyek.

Meskipun merasa lelah, tekadnya untuk meningkatkan perekonomian keluarganya tetap kuat.

Ketelatenan ini membawa Amran menuju kesuksesannya, salah satu mimpi dari seorang pemuda desa yang lahir dalam kemiskinan.

Setelah menyelesaikan pendidikannya dengan baik di Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Amran Sulaiman memutuskan bekerja di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV di Makassar.

Dia pernah menjabat Kepala Field Operation dan dipromosikan menjadi Kepala Bidang Logistik.

Namun, Amran memutuskan untuk keluar dari perusahaan besar tersebut karena ia merasa memiliki pengalaman dan modal yang cukup untuk menjalankan bisnisnya sendiri.

Dia memutuskan untuk fokus membangun bisnis racun tikus yang telah ia rintis semasa kuliah.

Proses perjuangan dalam bisnis racun tikus tidaklah mudah, namun dia tidak pernah menyerah.

Ia bahkan pergi ke Jakarta tanpa membawa bekal apapun dan menghadapi banyak kesulitan, termasuk tidur di Masjid Istiqlal dan makan mie instan karena kelaparan.

Namun, semangatnya tidak pernah padam.

Andi Amran Sulaiman bangkit, melakukan uji coba, dan presentasi untuk mendapatkan hak paten produknya.

Seiring berjalannya waktu, bisnisnya berkembang pesat, digunakan oleh jutaan petani di Indonesia, dan diekspor ke beberapa negara.

Hingga akhirnya dia melebarkan berbagai lini bisnisnya hingga merambah ke perdagangan, pertambangan, perkebunan, peternakan, energi, hingga transportasi.

Berikut biodata Andi Amran Sulaiman:

Nama: Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.

Lahir: Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968 

Usia: 55

Istri: Ir. Hj. Martati

Anak: 3 orang

Pendidikan:
SD Inpres 10 Mappesangka, Bone
SMP Negeri Ponre, Bone
SMA Negeri Lappariaja, Bone
Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993
Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003
Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012

Karir:
Kepala Bidang Logistik PT PTPN XIV di Makassar
CEO PT Tiran Group
Menteri Pertanian RI 2014-2019 dan 2023-sekarang

Harta Kekayaan 

Berikut harta kekayaan Andi Amran Sulaiman dari Pengumuman LHKPN dengan tanggal penyampaian 29 Oktober 2019 untuk jenis laporan akhir menjabat sebagai Mentan:

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp42.249.445.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 600 m2/320 m2 di KAB / KOTA KOTA MAKASSAR , HASIL SENDIRI Rp600.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/70 m2 di KAB / KOTA KOTA MAKASSAR , HASIL SENDIRI Rp500.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 201 m2/120 m2 di KAB / KOTA KOTA MAKASSAR , HASIL SENDIRI Rp500.000.000

4. Tanah Seluas 5000 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp5.000.000.000

5. Tanah Seluas 65984 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp10.532.246.865

6. Tanah Seluas 5043 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp579.945.000

7. Tanah Seluas 193 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp482.500.000

8. Tanah Seluas 361 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp902.500.000

9. Tanah Seluas 2976 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp5.952.000.000

10. Tanah Seluas 1093 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp2.732.500.000 2019

11. Tanah Seluas 9318 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp1.487.322.325

12. Tanah Seluas 49997 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp7.980.430.810

13. Tanah Seluas 5000 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp5.000.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 3.420.000.000

1. MOBIL, HUMMER JEEP Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp. 2.500.000.000

2. MOBIL, TOYOTA CAMRY SEDAN Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000

3. MOBIL, TOYOTA FORTUNER JEEP Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp. 450.000.000

4. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA MINIBUS Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 170.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 281.737.500 D. SURAT BERHARGA Rp. 205.534.000.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 28.350.661.281

F. HARTA LAINNYA Rp. 38.000.048

Sub Total Rp. 279.873.843.829

III. HUTANG Rp. 293.739.265

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 279.580.104.564 .(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribunnews.com/Reza Deni, Tribun-Timur.com/Ilham Arsyam)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved