Sosok Danu Ngaku Terlibat Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, 2 Tahun Tertekan hingga Serahkan Diri

2 tahun tak diketahui pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, kini ada titik terang. Sosok bernama Danu menyerahkan diri dan mengaku terlibat.

Kolase TribunnewsSultra.com
Setelah dua tahun tak diketahui pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, kini telah ada titik terang. Ternyata, pelaku pembunuhan tersebut diduga adalah Danu yang tak lain masih keluarga dengan kedua korban. Danu menyerahkan diri karena selama dua tahun kasus tersebut begitu tertekan. Ia nampaknya merasa tidak tenang dengan hal tersebut. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Setelah dua tahun tak diketahui pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, kini telah ada titik terang.

Ternyata, pelaku pembunuhan tersebut diduga adalah Danu yang tak lain masih keluarga dengan kedua korban.

Danu menyerahkan diri karena selama dua tahun kasus tersebut begitu tertekan.

Ia nampaknya merasa tidak tenang dengan hal tersebut.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat viral di media sosial.

Bahkan menjadi kasus pembunuhan viral saat itu.

Netizen pun ramai mendorong agar polisi dapat melakukan penyelidikan dan segera menangkap pelaku.

Baca juga: Ibu Korban Pencabulan Guru Ngaji di Subang Baru Tahu Anaknya Dicabuli dari Korban Lain

Namun setelah dua tahun berlalu, pelaku tak kunjung didapatkan.

Sampai pada akhirnya, sosok Danu muncul dan menyerahkan diri.

Kasus pembunuhan ibu anak bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mulai menemukan titik terang.

Berkat Danu menyerahkan diri.

Nampaknya, Danu terlibat dalam pembunuhan ibu dan anak.

Bahkan ia mengakui perbuatannya ke pihak kepolisian.

Lantas siapa sosok dari Danu? Dan apa hubungan dengan kedua korban?

Untuk diketahui, Danu memiliki nama lengkap M Ramdanu.

Setelah menyerahkan diri, ia lantas ditetapkan sebagai tersangka.

Namun Danu menjadi justice colaborator dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Ia akan membongkar dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Alhasil, Danu menyeret empat saksi lainnya yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Lantas apa yang melatarbelakangi Danu menyerahkan diri dan membuka misteri pembunuhan yang sudah diselidiki kepolisian selama dua tahun ini?

Tekanan Dari Keluarga

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Kepala Desa Wadolao Muna Sulawesi Tenggara, Pelaku Mantan Kades

Polisi mengungkap, adanya tekanan menjadi alasan tersangka Danu menyerahkan diri dan mengungkap keempat tersangka lainnya.

"Dia mungkin merasa ada tekanan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).

Namun, Surawan tak menjelaskan detail tekanan seperti apa yang dialami Danu selama dua tahun tersebut.

Menurut Surawan, pengakuan Danu ini sebetulnya sudah didapatkan penyidik dua pekan lalu, namun saat itu penyidik masih ragu.

"Dua minggu yang lalu dia ini sempat mengaku saat dilakukan proses pemeriksaan namun kita belum yakin," kata Surawan.

"Kemarin menurut pengakuan dia, dia sudah berdiskusi dengan keluarga dan kuasa hukumnya, alangkah bagusnya dia menyerahkan diri dan mengakui semua perbuatannya," tambahnya.

Dari keterangan Danu ini, polisi akhirnya mendapatkan titik terang.

Pendalaman pun dilakukan sampai akhirnya polisi mendapatkan bukti kuat yang dapat menyeret para pelaku lainnya dan menetapkannya sebagai tersangka.

Selain Danu, polisi menetapkan empat tersangka lainnya yakni Yosep (suami Tuti), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Kepala Desa Wadolao Muna Sulawesi Tenggara, Pelaku Mantan Kades

Seperti diketahui, Kuasa Hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan, Danu datang ke Polda Jabar untuk menyerahkan diri dan membongkar kasus pembunuhan itu.

Iya danu bukan dijadikan tersangka karena ditangkap tetapi Danu menyerahkan diri untuk bisa membongkar semua, siapa saja pelaku pembunuhan kasus Subang yang sebenarnya," kata Achmad.
Disinggung soal penyerahan diri, Achmad menyebut, ini merupakan inisiatif Danu.

"Iya benar (inisiatif)," ucapnya.

Profil

Dikutip dari TribunJabar.id, Danu memiliki nama lengkap Muhamad Ramdanu.

Kini dirinya sudah berumur 23 tahun, artinya saat terjadi pembunuhan ia masih berusia 21 tahun.

Sementara hubungan Danu dengan korban masih terikat tali kekeluargaan.

Danu merupakan keponakan Tuti sekaligus sepupu Amalia sendiri.

Danu juga berstatus sebagai staf yayasan korban milik Tuti yang bernama Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Di kehidupan pribadi, Danu memiliki hobi berolahraga serta memasak.

Ia memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha.

Menurut kuasa hukum Danu, Achmad Taufan menjelaskan, punya Danu alasan kenapa selama ini bungkam, padahal mengetahui pembunuhan Tuti dan Amalia.

Ia menyebut, Danu mendapatkan tekanan hingga terpaksa menyimpan rahasia selama dua tahun belakangan.

"Selama ini banyak tekanan terhadap Danu dan keluarga sehingga beliau tak berani mengungkapkan kejadian yang sesungguhnya," kata Taufan, dikutip dari TribunJabar.id.

Taufan melanjutkan penjelasannya, kliennya hingga kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Jabar.

Danu kepada Taufan juga siap menerima apapun konsekuensinya setelah membongkar kasus tewasnya Tuti dan Amalia.

"Sudah menyatakan siap menerima konsekuensi apapun termasuk dirinya pun siap dipenjara setelah membongkar apa yang terjadi dalam peristiwa pembunuhan ini," jelasnya.

Taufan dalam kesempatannya juga membeberkan detik-detik Danu pergi menyerahkan diri ke polisi.

Diketahui, Danu mendatangi Polda Jabar pada Senin, 16 Oktober 2023.

Maksud dan tujuan Danu guna memberikan pengakuannya kepada polisi.

Ia baru selesai diperiksa pada Selasa 17 Oktober 2023 sore.

"Seluruhnya sudah diceritakan dan seluruhnya sudah disampaikan ke penyidik," tegas Taufan.

Dijemput polisi berujung tersangka

Bermodal pengakuan Danu, polisi bergerak cepat dengan menjemput sejumlah saksi terkait kasus ini.

Mereka adalah Mimin istri kedua Yosep, Arighi Reksa Pratama, anak dari Mimin dan Abi anak dari Mimin.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan membenarkan pihaknya telah mengamankan Danu dan sejumlah orang lainnya.

"Ya, betul. M Ramdanu (MR)," ujar Surawan.

Danu menyerahkan diri pada Senin lalu, sementara keempat lainya dijemput Selasa (17/10/2023) subuh.

Informasi terbaru, kelima orang sudah ditetapkan sebagai tersangka tewasnya Tuti dan Amalia.

"Betul Pak Yosep, Bu Mimin, Arighi dan Abi ditetapkan jadi tersangka berdasarkan pengakuan sepihak yang dilakukan oleh Saudara Danu," kata Rohman Hidayat, Kuasa Hukum dari Yosep, dikutip dari TribunJabar.id.

Apa motifnya?

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan belum bisa mengungkap motif pembunuhan ibu-anak tersebut.

Pihaknya masih melakukan pendalaman, termasuk sedang mengumpulkan barang bukti baru.

"Kami masih mendalami motif para tersangka ini. Belum (diketahui), nanti kalau motif sudah ada akan disampaikan ke teman-teman semua.

Mudah-mudahan semakin terang benderang terutama motif," ujar Surawan.

Surawan menambahkan, polisi masih mengumpulkan barang bukti yang digunakan untuk melakukan pembunuhan.

Polisi juga belum mengungkap peran masing-masing tersangka.

Awal kasus

Dirangkum TribunJabar.id, kasus ini bermula saat jasad Tuti dan Amalia ditemukan dalam mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 pagi hari.

Lokasi mobil terparkir di rumah korban di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.

Sementara orang yang pertama kali menemukan korban adalah suami Tuti sekaligus ayah dari Amalia, Yosef.

Jasad korban dalam kondisi memilukan dengan luka-luka akibat pukulan dari benda tajam maupun benda tumpul.

Yosef lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Jalancagak.

Kasus pada akhirnya terus berkembang hingga membuat Polda Jabar ikut turun tangan membentuk tim khusus.

Pendalaman kasus ini terlihat rumit, polisi bahkan melakukan olah TKP berkali-kali dan melakukan autopsi kepada jasad Tuti serta Amalia sebanyak dua kali.

Ratusan saksi juga diperiksa, namun pelaku pembunuhan saat itu tak kunjung terungkap.

Hingga setelah dua tahun berlalu, pengakuan Danu membuka tabir misteri kematian ibu-anak di Subang.

(*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Ahya Nurdin/Nazmi Abdurrahman)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved