Berita Buton Selatan
Sudah Dua Bulan Sebanyak 3 Ribu Warga Buton Selatan Sulawesi Tenggara Kekurangan Air Bersih
3.000 warga Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kekurangan air bersih terdampak kekeringan akibat cuaca ekstrem.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 3.000 warga Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kekurangan air bersih terdampak kekeringan akibat cuaca ekstrem El Nino.
Pj Bupati Busel, La Ode Budiman, mengatakan dampak kekeringan telah dirasakan selama kurang lebih 2 bulan terakhir.
"Busel sangat terkena dampaknya, 2 bulan dirasakan 3000 jiwa di Desa Hendra dan lainnya," ujarnya beberapa waktu lalu.
Baca juga: Desa Tongauna Kecamata Ueesi Kolaka Timur Bakal Miliki Area Persawahan Mencapai 3.065 Hektar
La Ode Budiman mengaku selama kekeringan itu, melalui Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD dan Dinas Sosial Busel, rutin menyalurkan air bersih setiap harinya.
Ditambah sumber air warga melalui PDAM, sempat macet selama 2 tahun terakhir karena rusak.
Sehingga warga harus mengambil air di sungai, jaraknya sekira 2 kilo meter dari pemukiman, untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Alhamdulillah dengan adanya distribusi air yang dibagikan 3 OPD ini, sangat terbantu masyarakat, untuk operasional ini kan hanya untuk mobilisasi operasional, jadi operasional tadi itu dari bantuan tidak terduga (BTT)" ujarnya.
Baca juga: Daerah Terdampak El Nino di Sulawesi Tenggara Bertambah Jadi 8 Kabupaten, Ini Langkah Pemprov
"Kami juga sudah mengaktifkan kembali PDAM yang kurang lebih 2 tahun sudah rusak, kami adakan mesin penarik untuk air, hal ini sudah terbantu dengan PDAM yang sudah mulai aktif," ucapnya.
Bahkan La Ode Budiman juga melaporkan kondisi tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB dan mendapatkan bantuan berupa Dana Siap Pakai sebanyak Rp250 juta.
Sebab status Busel sendiri sudah masuk dalam status merah atau darurat kekeringan.
Bantuan tersebut digunakan untuk operasional penanganan dampak kekeringan, seperti pengadaan bantuan tandon air, mesin alkon dan tenda.
Diberikan kepada OPD terkait untuk mendistribusikan air bersih yang ada di masyarakat terdampak kekeringan.
"Memang karena untuk mendapatkan dana siap pakai itu harus ada SK (darurat kekeringan) yang kita keluarkan. Dana SP ini sedikit membantu untuk operasional," kata La Ode Budiman. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.