Sosok Dalang di Balik Penyerangan Israel, Mohammed Deif Jadi Komandan Tertinggi Hamas Ikut Terseret

Berikut ini sosok dalang di balik penyerangan Israel. Nama Mohammed Deif pun ikut terseret sebagai komandan tertinggi Hamas.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini sosok dalang di balik penyerangan Israel. Nama Mohammed Deif pun ikut terseret sebagai komandan tertinggi Hamas. Penyerangan tersebut menjadi perbincangan dunia. Dengan hadirnya pasukan Hamas secara mendadak dan memporak-porakndakan Israel. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini sosok dalang di balik penyerangan Israel.

Nama Mohammed Deif pun ikut terseret sebagai komandan tertinggi Hamas.

Penyerangan tersebut menjadi perbincangan dunia.

Dengan hadirnya pasukan Hamas secara mendadak dan memporak-porakndakan Israel.

Seperti diketahui, Israel mendapat serangan pasukan Hamas.

Deretan video penyerangan tersebut pun beredar secara masif dan viral di media sosial.

Untuk diketahui, Hamas adalah singkatan dari Islamic Resistance Movement atau Gerakan Perlawanan Islam.

Baca juga: Palestina Hari ini, Giliran Israel Serang Gaza, Lebanon, Suriah, Setelah Usir Jamaah Masjid Al Aqsa

Hamas disebut muncul dari salah satu kelompok Sunni paling terkemuka di dunia, Ikhwanul Muslimin, yang didirikan di Mesir pada tahun 1920-an.

Penyerangan Hamas ke Israel ini pun menjadi perbincangan.

Kelompok Hamas pada Kamis (12/10/2023) menembakkan rentatan roket ke Tel Aviv sebagai balasan Israel yang menyerang dua kamp pengungsi Gaza.

“Brigade Ezzedine Al Qassam menembakkan roket ke Tel Aviv sebagai respons terhadap (serangan Israel) yang menargetkan warga sipil di kamp Al Shati dan Jabalia,” kata Hamas, dikutip dari kantor berita AFP.

Koresponden AFP melihat puluhan serangan udara selama 30 menit pada Kamis pagi ke arah kamp Al Shati dan di utara Jalur Gaza.

“Pasukan pendudukan (Israel) melakukan pembantaian pagi ini di kamp Al Shati dan kamp Jabalia, menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka,” kata Iyad Al Buzum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, kepada AFP.

Banyak yang bertanya-tanya tentang gerakan pasukan Hamas menyerang Israel.

Namun, penyerangan yang terjadi bukan tanpa sebab.

Pasalnya, Hamas menyerang Israel adalah untuk membalaskan dendam atas penderitaan yang telah dirasakan warga Palestina.

Sejauh ini, Palestina tak kunjung merdeka dari penyerangan sadis yang dilakukan Israel.

Lantas siapa sosok di balik penyerangan Hamas?

Aktor atau Dalang di Balik Pasukan Hamas

Dilansir dari Tribunnews.com, sejumlah laporan media Barat menyebut, mastermind (dalang) di balik serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada Sabtu adalah sosok sangat tertutup.

Begitu tertutupnya sampai-sampai cuma sedikit foto dan gambar dari pemimpin pejuang Hamas tersebut yang diketahui.

Dalam beberapa peristiwa, sosok ini hanya ditampilkan dalam bentuk siluet bayangan yang kadang-kadang digunakan dalam demonstrasi.

Sosok yang dimaksud laporan tersebut adalah Mohammed Deif.

Baca juga: Israel Kembali Serang Masjid Al-Aqsa, Warga Palestina Dipaksa Keluar, Jemaah Wanita Diblokade

Mohammed Deif adalah komandan tertinggi sayap militer Hamas di Jalur Gaza.

"Sayap militer Hamas ini dikenal sebagai Brigade Izzedine al-Qassam," menurut Departemen Luar Negeri AS.

Pada 2015, pemerintah AS menetapkan Mohammed Deif berstatus sebagai teroris internasional, sebuah status yang menjadi pertanyaan bagi sebagian besar warga Palestina.

Tuduhan AS itu lantaran Deif dianggap bertanggung jawab mengerahkan pelaku bom bunuh diri dan melakukan penculikan terhadap tentara Israel.

"Selama Perang Gaza pada tahun 2014, Deif memimpin strategi ofensif Hamas," kata Departemen Luar Negeri.

Meskipun perannya penting dalam beberapa serangan Hamas yang paling terkenal, Deif tetaplah sosok yang sulit dipahami.

"Lokasi tepatnya dia tidak diketahui dan dia tidak muncul di depan umum," menurut laporan The Associated Press.

Bahkan nama aslinya belum dapat dikonfirmasi, The Washington Post melaporkan.

Reuters, mendeskripsikan Mohammed Deif sebagai pria berusia 20 tahunan dan hanya sedikit gambar dan foto dirinya diketahui.

Gambar-gambar terkait sosok misterisu ini, kata laporan itu termasuk sebuah foto seseorang mengenakan topeng dan siluet bayangan yang diyakini milik pemimpin militer tersebut.

Siluet tersebut sebelumnya digunakan dalam demonstrasi pada Agustus 2014, yang menunjukkan dukungan terhadap militan Hamas yang melawan pasukan Israel.

Para pejabat Israel mengatakan serangan Hamas sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

Setidaknya 1.100 warga Palestina juga telah meninggal, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Pada Sabtu (7/20/2023), hari terjadinya serangan Hamas, saluran TV Hamas mengumumkan kalau Mohammed Deif akan mengeluarkan pernyataan yang jarang terjadi.

"Ini memberi isyarat kepada warga Palestina bahwa sesuatu yang penting akan segera terjadi," menurut laporan Reuters.

Pernyataan itu telah direkam sebelumnya dalam kaset audio dan disiarkan.

Dalam rekaman itu, Mohammed Deif menyebut serangan tersebut merupakan respons atas tindakan Israel terhadap warga Palestina yang menyebut operasi Hamas sebagai "Banjir Al-Aqsa" atau "Operasi Badai Al-Alqsa".

Ungkapan tersebut merujuk pada Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang dianggap sebagai situs tersuci ketiga umat Islam.

Lokasi tersebut sering menjadi titik pertikaian antara Israel dan Palestina. Pada bulan April, polisi Israel menyerbu masjid tersebut, menyebabkan puluhan jamaah terluka.

"Pejuang yang saleh, ini adalah harimu untuk mengubur musuh kriminal ini. Waktunya telah berakhir. Bunuh mereka di mana pun kamu menemukannya," kata Mohammed Deif dalam rekaman audio, menurut The New York Times.

"Singkirkan kotoran ini dari tanahmu dan tempat sucimu. Bertarunglah dan para malaikat akan berperang bersamamu," ujar suara dalam rekaman itu.

Salah satu sumber Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa Deif dan Yahya Sinwar, pemimpin lain Hamas di Gaza, menyerukan untuk mempersiapkan serangan terhadap Israel.

"Namun, Mohammed Deif adalah "mastermind" operasi tersebut," kata sumber itu.

Ground Fighting, Israel Mau Masuk Gaza

Israel, sebagai tanggapannya, secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu dan sejak itu memimpin pemboman tanpa henti di Jalur Gaza selama beberapa hari terakhir.

Para pejabat PBB telah memperingatkan bahwa konflik tersebut akan menyebabkan bencana kemanusiaan di wilayah yang selama ini bergantung pada bantuan dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada hari Senin bahwa pasokan makanan, bahan bakar, dan listrik akan diputus dari wilayah tersebut.

Lebih dari 2,3 juta warga sipil di Gaza tidak dapat keluar karena satu-satunya jalan keluar yang memungkinkan melalui rute menuju Mesir diblokir.

Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka sedang mempersiapkan lebih dari 350.000 tentara cadangan untuk kemungkinan perang darat di Gaza, meskipun keputusan untuk menyerang jalur seluas 140 mil persegi tersebut belum dibuat.

(*)

(oln/twp/reutrs/nw/AP/*)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved